Jakarta (ANTARA) - Deputi V Kantor Staf Presiden bidang Politik, Hukum, Hankam dan HAM Jaleswari Pramodhawardani mengungkapkan sebanyak 112 orang ikut membantu pelayanan kesehatan bagi 243 warga negara Indonesia yang tengah menjalani observasi di Natuna.
"Yang jarang kita ketahui, bahwa ada 112 orang yang juga membantu terlibat memberikan pelayanan kesehatan serta pelayanan psikolog bagi 243 WNI disana," ujar Dani dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.
Baca juga: KSP resmi buka Pusat Informasi Terpadu Penanganan Virus Corona
Baca juga: Tiga WNI tertahan di Wuhan, Mahfud: Bukti yang pulang sehat
Sebanyak 112 orang itu terdiri dari satgas kesehatan, psikolog, ahli kesehatan di berbagai bidang mulai dari anestesi hingga jantung dan lain-lain.
Dani menekankan semua pihak di tanah air bersatu-padu melalui peristiwa virus corona bersama sama. Dia menilai apa yang terjadi di Natuna, dapat menjadi model kebersamaan bangsa Indonesia dalam menghadapi persoalan bersama, terutama virus corona.
"Kerja sama pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan kawan-kawan media, ikut mendamaikan perasaan masyarakat ditengah kekhawatiran yang ada selama ini," ujar Dani.
Lebih jauh Dani yang sempat mengunjungi Natuna, Kamis (6/2) menyampaikan sempat ada rasa kekhawatiran dari masyarakat Natuna pada masa awal observasi 243 WNI di sana dilakukan.
Berdasarkan pengakuan tokoh masyarakat di Natuna, kekhawatiran itu sempat muncul karena kurangnya informasi memadai terkait penanganan WNI di sana.
"Tapi kemarin tokoh masyarakat disana menyampaikan tidak perlu khawatir, mereka sekarang sudah menerima informasi yang memadai dan lengkap, mereka tidak keberatan menerima saudara-saudaranya untuk diobservasi di Natuna," ujar Dani.
Dani juga mengungkapkan berdasarkan informasi yang diberikan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) Laksamana Madya TNI Yudo Margono di Natuna, 243 WNI di Natuna dijamin keamanan dan kenyamanannya selama di sana.
Para WNI diberikan konsumsi yang sehat, setara dengan Rp100.000 per individu dalam setiap kali makan.
"Ini sekadar menggambarkan saudara-saudara kita disana terjamin kesehatan dan kesejahteraannya. Kegiatan mereka normal, sehari-hari berolahraga, karaoke, dan kegiatan rutin lainnya," ujar dia.
Baca juga: Cegah penyebaran corona, Kemenaker bina 40.357 TKA asal Tiongkok
Baca juga: Hasil laboratorium, pasien diisolasi di RS Bahteramas negatif corona
Baca juga: Kemenaker pantau Pekerja Migran Indonesia di 12 negara terkait corona
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2020