Jakarta (ANTARA News) - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Prof Dr H Umar Shihab, mengingatkan organisasi massa maupun umat Islam untuk tidak mengirimkan relawan jihad ke Palestina karena ajaran Islam mendahulukan berjihad melalui harta benda.
"MUI tidak punya kewenangan untuk melarang, tetapi MUI mengingatkan ormas dan umat Islam agar tidak mengirimkan relawan jihad. Berjihad itu memang boleh saja, tetapi yang diutamakan dalam ajaran Islam adalah berjihad dengan harta terlebih dulu," katanya di Jakarta, Selasa, dalam jumpa pers "Evaluasi Akhir Tahun dan Pernyataan MUI Pusat".
Umar Shihab mengatakan, terlepas dari persoalan agama, tindakan Israel yang melakukan serangan membabi-buta ke Jalur Gaza, Palestina, hingga menewaskan lebih dari 300 orang, merupakan tindakan sangat biadab dan semua agama pasti menolak hal itu.
Dalam pernyataan yang dibacakan Sekretaris Dewan Pimpinan MUI Pusat Hj Welya Safitri, MUI meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan dunia internasional tidak hanya sekadar mengutuk tindakan Israel terhadap rakyat Palestina, tetapi juga mengambil tindakan tegas dan keras terhadap Israel.
MUI mengutuk keras aksi militer Israel yang menewaskan lebih dari 300 orang sejak Sabtu (27/12) lalu karena jelas-jelas bertentangan dengan hak azasi manusia (HAM) dan perikemanusiaan.
Karena itu, MUI mendesak PBB untuk membawa masalah tersebut ke Mahkamah Internasional dan sesegera mungkin mencari jalan keluar dari pertentangan Israel-Palestina yang berlarut-larut itu.
MUI juga mengimbau negara-negara Islam dan umat Islam di seluruh dunia untuk meningkatkan persatuan dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina.
Dalam pernyataannya, MUI mendukung sikap pemerintah Indonesia yang mengecam keras aksi tentara Israel dan memuji langkah kemanusiaan pemerintah Indonesia dengan mengirimkan bantuan obat-obatan untuk menolong para korban.
Di bagian akhir pernyataannya, MUI mengimbau masyarakat Indonesia untuk meningkatkan lagi kepeduliannya terhadap nasib rakyat Palestina dengan menghimpun dan menggalang dana untuk membantu meringankan beban penderitaan rakyat Palestina, serta melaksanakan salat Ghaib dan Qunut Nazilah.
Sementara itu, secara terpisah Jama`ah Muslimin (Hizbullah) dalam pernyataannya juga mendesak para kepala negara Islam di seluruh kawasan Timur Tengah untuk secara kompak bersatu melawan serangan Zionis Israel.
Imam Jama`ah Muslimin (Hizbullah) Muhyiddin Hamidy mengatakan, pihaknya mendesak para kepala negara Islam di kawasan Timur Tengah untuk secara kompak memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel dan negara-negara Barat pendukung Zionis Israel, berupa pemutusan hubungan politik, ekonomi, sosial budaya, dan kerjasama lainnya.
Ia juga mendesak kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk berkirim surat kepada kepala-kepala negara Islam di Timur Tengah untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel, AS, dan negara-negara Barat pendukung Zionis Israel.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008