Jakarta (ANTARA News) - Dewan Pimpinan Nasional Partai Karya Perjuangan (DPN Pakar Pangan) meminta pemerintah habis-habisan memberikan perlindungan terhadap sektor riil karena akan menjadi penolong jika dampak krisis finansial terjadi pada semester I tahun 2009. "Kami tidak akan membiarkan terjadi PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) massal mulai terjadi Januari mendatang. Pemerintah harus terus diingatkan dan jangan sampai terlena menjelang pesta perayaan Tahun Baru," demikian evaluasi dan prediksi kinerja pemerintah yang dirilis DPN Pakar Pangan, di Jakarta, Selasa. Sekjen Pakar Pangan Jackson Kumaat mengatakan, pemerintah masih sibuk dengan urusan makro dan belum terjun langsung ke tengah masyarakat, yang memiliki kekuatan di sektor mikro. Padahal, katanya, benteng terakhir roda perekonomian nasional berada di sektor riil, sehingga seharusnya tim kabinet ekonomi Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla bekerja "all out" (habis-habisan). Ia menjelaskan, sejak krisis finansial meruntuhkan pondasi makro ekonomi AS dan menyebabkan PHK massal di berbagai sektor industri, pemerintah RI justru tampak sibuk mengumpulkan kalangan pengusaha, daripada terjun langsung ke masyarakat. Untuk menghadapi krisis global seperti saat ini, katanya, pemerintah harus konsisten bekerja secara terkoordinasi. Jangan hanya sekedar wacana publik tanpa tindakan nyata di lapangan. Pakar Pangan khawatir, awal tahun 2009 akan banyak perusahaan yang ambruk karena turunnya permintaan terhadap produk dalam negeri dan ekspor. Lebih lanjut ia mengatakan, ancaman PHK di industri padat karya jangan dianggap sebelah mata. Pemerintah harus segera menggerakkan sektor riil agar PHK terkendali. Salah satu yang bisa dilakukan, yakni Pemerintah segera mengajukan perubahan APBN 2009, agar bisa menggerakkan industri padat karya, seperti pertanian dan perkebunan. Pemerintah juga harus mengeluarkan peraturan, yang bisa meningkatkan penggunaan produk dalam negeri. Langkah ini dapat menekan impor, sehingga neraca pembayaran Indonesia menjadi lebih baik. "Pemerintah harus memulainya lebih dulu mencintai produk dalam negeri," kata dia. Ia juga mengharapkan, sudah saatnya pemerintah bersikap terbuka kepada publik mengenai sektor industri mana saja yang paling bermasalah, sekaligus mencari solusi utama dan alternatif. "Jangan ada dusta di antara kita. Karena jika pemerintah jujur, maka kalangan pengusaha pasti siap membantu," ujar Jackson.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008