Pemalang (ANTARA News) - Enam jenazah korban kapal terbalik di perairan pantai Asemdoyong, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Senin (29/12) kemarin, dimakamkan secara bersamaan di tempat pemakaman umum (TPU) Desa Jrakah, Kecamatan Taman, Selasa siang.
Tangis dan suasana haru tampak menyelimuti keluarga korban ketika enam jenazah dibawa ke tempat pemakaman umum setempat.
Ratusan pelayat memadati rumah korban untuk menyampaikan ungkapan bela sungkawa dan membantu proses pemakaman terhadap korban.
Ke-enam korban tersebut, yaitu Mariyah (60), Sutiyah (60), Duriyah (50), Nur (7 bulan), Antri (10), dan Isah (40), semuanya warga Dukuh Karang Sambung, Desa Jrakah.
Kepala Desa Jrakah, Sunoto, mengatakan, pemakaman enam jenazah secara bersamaan ini dilakukan setelah ada kesepakatan para kerabat korban dan warga desa.
"Ke-enam jenazah ini, semuanya masih dalam satu kerabat dan bertempat tinggal di Desa Jrakah sehingga untuk menyingkat waktu, proses pemakaman dilakukan secara bersamaan," katanya.
Suci, seorang anak korban kapal terbalik, mengatakan, sempat kaget ketika ia menerima informasi jika orangtuanya, Mariyah (60) ikut menjadi korban kapal terbalik di perairan pantai Asemdoyong, Kabupaten Pemalang, Senin (29/12).
"Saat itu, kami shock ketika mendengar ibunya meninggal dunia. Namun kami akhirnya iklas menghadapi musibah tersebut," katanya.
Ia mengatakan, berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Pemalang yang telah memberikan bantuan uang sebesar Rp1,5 juta dan satu ton beras terhadap para keluarga korban.
"Selain itu, kami juga menyampaikan terhadap warga yang telah membantu ikut dalam proses pemakaman ibunya," katanya.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008