Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak lima ratus dan hingga satu juta orang akan menggelar aksi damai di depan Kedutaan Besar Mesir untuk Indonesia di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (30/12), guna meminta Pemerintah Mesir memberikan akses masuknya bantuan melalui Jalur Gaza bagi rakyat Palestina. "Kita telah mengumpulkan berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dengan tujuan penggalangan solidaritas terhadap serangan biadab Israel yang mengakibatkan setidaknya 300 orang lebih tewas, 2.000 orang luka, dan kemungkinan menyusul korban lainnya, yakni dengan penggalangan dana dan aksi damai di depan Kedutaan Besar Mesir," kata Ketua Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP), Soeripto, di Jakarta, Senin. Ia mengatakan penggalangan dana dari berbagai LSM untuk membantu rakyat Palestina hingga saat ini telah terkumpul Rp1 miliar, dan penggalangan dana ini akan tetap berlanjut oleh dari berbagai LSM juga para mahasiswa. Sedangkan aksi damai sendiri dilakukan untuk mendesak Pemerintah Mesir segera membuka satu-satunya akses yang memungkinkan untuk pengiriman bantuan ke Palestina melalui Jalur Gaza, katanya. Sekitar pukul 11.00 WIB, ia bersama dengan beberapa pimpinan LSM akan menuju Departemen Luar Negeri (Deplu) untuk bertemu langsung Menteri Luar Negeri (Menlu) Hassan Wirajuda agar mau memberikan fasilitas kepada 20 pimpinan LSM dan Organisasi Masyarakat (Ormas) ditambah 100 orang relawan untuk masuk ke Palestina guna pemberian bantuan. "Kita akan datangi Deplu untuk meminta fasilitas masuk melalui Jalur Gaza memberikan pertolongan. Tim relawan yang ikut terdiri dari dokter, petugas medis dan kemanusiaan lainnya," ujar dia. Lebih lanjut, ia menjelaskan, bantuan sebesar Rp1 miliar akan dibelikan berbagai keperluan yang dianggap mendesak bagi rakyat Palestina, tidak saja obat-obatan, tetapi bisa berupa bahan bangunan untuk membangun fasilitas sekolah hingga umum lainnya. "Kita tentu tidak akan membawa tunai. Kita akan membelanjakannya di Mesir dan membawanya melalui Jalur Gaza ke Palestina seperti sebelumnya pernah dilakukan," katanya. Sementara itu, menurut Ketua Harian KNRP, Muqodam, sebelumnya pihaknya telah pernah mengirimkan bantuan sebanyak empat konteiner dengan nilai mencapai 3.000 dolar AS pada bulan Mei 2008 lalu melalui Jalur Gaza. Menurut dia, satu-satunya akses yang memungkinkan bantuan dikirim hanya melalui Mesir, dan sangat tidak wajar jika Pemerintah negara tersebut yang masyarakatnya juga banyak memeluk Islam tetapi justru membantu zionis. "Jadi aksi damai besok kita akan meminta Pemerintah Mesir segera membuka akses bagi bantuan dunia yang akan masuk ke Palestina. Pada dasarnya relawan di sana sudah cukup banyak, hanya saja bantuan yang kurang," tambah dia. Aksi damai di depan Kedubes Mesir rencananya akan diikuti Center for Meddle East Studies (Comes), Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), Ikatan Dai Indonesia, Bulan Sabit Merah, KNRP dan beberapa LSM dan Ormas lainnya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008
Lantas bagaimana dengan info yang mengatakan \"Berbeda dengan Australia, Inggris, Amerika Serikat, Singapura dan Mesir yang mengakui eksistensi Israel, Indonesia hingga kini tidak mengakui kedaulatan negara Israel yang didirikan di atas tanah rakyat Palestina yang dicaploknya\"
Lalu bagaimana dengan propaganda Perdana Menteri Austalia di Antara news (29/12/08) ?
Salam damai