Gresik (ANTARA News)- Semburan lumpur bercampur gas di sumur 2 di lokasi pengeboran Lengowangi 2 berhasil dihentikan oleh petugas lapangan JOB Pertamina-Petrochina, yang sebelumnya tekanan gas selama dua hari jebol, kata Wakil Kepala Tekhnik Join Operating Body JOB Pertamina- Petrochina Gresik Jawa Timur Achmad Rinzani, Senin. "Semburan lumpur bercampur gas di sumur dua dengan sendirinya mereda,Tekanan gas yang sebelumnya menyembur hingga ketinggian 50 cm dan sempat menurun menjadi 20 CM, sudah tidak tampak, begitu juga dengan volume semburan gas bercampur lumpur yang sebelumnya berkurang dari 50 PSI menjadi 20 PSI, sekarang sudah tak lagi menyemburkan material lumpur," ungkapnya memaparkan. Sementara setelah menyembur selama hampir 3 hari tepatnya mulai Jumat 26/12, jumlah material lumpur yang tertampung di tempat penampungan di sumur 2 lokasi proyek Lengowangi 2 mencapai 5 ton atau berkisar 60 barel. "Itu belum termasuk material lumpur bercampur gas yang keluar dari sumur 1 dan sumur 3," sebutnya menuturkan. Sisa semburan lumpur tersebut akan dibuang di lapangan Midi, Desa Suko, Kecamatan Rahayu, Kabupaten Tuban dengan dianggkut menggunakan tronton. Kendati dibuang lumpur tersebut tetap kita amankan agar tak menimbulkan pencemaran di kawasan sekitar, kata Rinjani. "Lumpur tersebut akan kembali diolah salah satunya menjadi bahan campuran pupuk,"tuturnya menyebutkan. Sementara setelah tim lapangan berhasil menghentikan semburan lumpur di lokasi sumur 2, tahapan selanjutnya kata Rinjani yakni melanjutkan tahap ketiga, mensirkulasi lumpur berat, yang setelahnya dilanjutkan tahap keempat memperdalam lubang, dan memasukkan lumpur baru hingga berada di kedalaman 1850 feet, dari target kedalaman mencapai 4000 feet. Setelah semua bisa diatasi, dilanjutkan dengan logging, casing dan cementing sampai kedalaman 1850 feet. "Tim di lapangan terus memonitor status air dan gas dalam sumur pengeboran, utamanya di celah 23 titik sumur dangkal guna mengantisipasi potensi pelepasan tekanan gas bawah tanah, sekaligus mengevaluasi proses pengeboran yang paling sesuai dengan situasi lapangan,"ungkapnya menambahkan. Ditanya areal terdampak di sekitar lokasi yang diakibatkan adanya semburan di Lengowangi2 selama tiga hari, Rinjani menjelaskan, kalau semburan yang ada di Lengowangi 2 masih dalam kendali pengamanan.Apalagi semburan lumpur bercampur gas itu masih berada di lokasi proyek. "Perlu saya tegaskan semburan Lengowangi2 masih dalam kendali, kejadian ini berbeda dengan semburan lumpur di Sidoarjo yang menimbulkan semburan gas liar,sehingga fenomena di Lengowangi2 tak begitu berdampak sampai ke permukiman warga, apalagi semburannya masih ada di lokasi proyek," imbuhnya menegaskan.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008