Palu (ANTARA News) - Sedikitnya terdapat 10 titik jalan Trans Sulawesi antara di Kabupaten Sindue dan Kecamatan Labuan, Doggala, Sulawesi Tengah, pada Senin malam berupa menjadi "aliran sungai", menyusul hujan deras mengguyur kawasan tersebut sejak pukul 17:30 Wita. Wartawan ANTARA dari Tolitili tujuan Palu yang menyusuri ruas jalan ini nyaris terperangkap di tengah aliran air deras yang meluap dari pegunungan dan parir-parit di sepanjang jalan di Kecamatan Labuan dan Kecamatan Sinue dengan ketinggian hingga mencapai 40 centimeter. Banyak badan jalan yang berada di bagian terendah antara desa Toaya dan Labuan (sekitar 10 kilometer) tidak lagi terlihat, karena sudah tertutup arus air disertai material lumpur dengan panjang antara 10 hingga 30 meter. Di desa Toaya bahkan beberapa rumah penduduk yang berada di bagian bawah terlihat kemasukan banjir hingga setinggi 30 centimeter, namun para penghuninya masih bertahan di rumah masig-masing. Namun demikian, mereka berusaha menahan aliran air disertai lumpur yang masuk ke dalam rumahnya dengan membendung menggunakan papan serta batu-batuan. Rusdin (43), warga Toaya, mengatakan kejadian seperti ini seringkali terjadi apabila turun hujan lebat di bagian pegunungan, sebab kawasan hutan di bagian atas sudah keropos akibat maraknya aktivitas penebangan yang dilakukan berbagai pihak kurun lebiuh 25 tahun terakhir. Ia mengkhawatirkan terjadi musibah banjir yang besar yang berpotensi menghatam pemukuman peduduk setempat dan menghancurkan ruas jalan nasional di wilayahnya apabila pemerintah tak segera mengambil langkah melakukan reboisasi atas kawasan hutan yang sudah rusak serta memperbaiki aliran sungai dan parit yang ada di sekitar desanya. Sementara itu, di ruas jalan Toaya-Labuan juga terlihat beberapa bagian bukit mengalami longsor akibat tingginya curah hujan kurun sepekjan terakhir. Longsoran disertai pepohonan tumbang ini sempat menimbun beberapa bagian badan jalan, namun sudah dibersihkan sementara sehingga dapat dilalui kendaraan bermotor, meskipun pengendaranya harus ekstra hati-hati karena badan jalan sangat licin. Bahkan beberapa bagian badan jalan di kawasan ini juga telah menjadi sempit akibat tergerus air hujan.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008