Pekanbaru (ANTARA News) - Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Mohammad Nuh merayakan Tahun Baru Islam 1430 H bersama Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Wilayah Riau, di Pekanbaru, Senin. Acara yang dikemas dalam bentuk syukuran dan renungan tersebut bertemakan "Membangun Kebersamaan, Memperkuat Kemandirian Bangsa". Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Gubernur Riau Mambang Mit dan Ketua ICMI Riau Tengku Dahril. Menkominfo mengimbau agar ICMI lebih mendekatkan diri kepada rakyat dan jangan hanya menghasilan retorika yang sulit dipraktekan di kehidupan riil dalam perannya mencari solusi terhadap krisis finansial global yang sudah berimbas ke Indonesia. ICMI diharapkan tidak hanya berfungsi sebagai pengontrol kebijakan pemerintah, melainkan juga berperan sebagai agen pengubah yang memberi contoh untuk mencerahkan masyarakat di masa krisis. "ICMI dengan segala kualitasnya harus mampu menerjemahkannya dalam praktek kehidupan riil di masyarakat," ujar Muhammad Nuh yang juga menjabat Wakil Ketua Dewan Pakar ICMI Pusat. Menkominfo menginginkan agar ICMI mampu menghasilkan konsep dalam pengentasan kemiskinan dan peningkatan ekonomi kerakyatan yang bisa langsung dipraktekan di tengah masyarakat, bukan hanya berupa konsep yang sulit dipraktekan. Karena itu, ia mengatakan betapa pentingnya refleksi diri dalam Tahun Baru Islam 1430 H, karena hakikat dari hijrah adalah transformasi pola pikir yang dapat mempengaruhi perilaku ke arah yang lebih baik. "Intinya, dari konsep-konsep dan ide yang termasuk di dalamnya wajib untuk diterjemahkan dalam keseharian agar menjadi sebuah konsep riil yang membumi," kata Muhammad Nuh. Wakil Gubernur Riau Mambang Mit mengatakan pemerintah sangat membutuhkan ICMI tidak hanya dalam menghasilkan rekomedasi, melainkan juga dalam menggalang kebersamaan masyarakat untuk bekerjasama keluar dari krisis. "Saya menilai kebersamaan kita masih sangat kurang, sehingga berbagai program pemerintah tidak berjalan optimal karena kurang mendapat dukungan dari semua pihak," kata Mambang Mit.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008