Jakarta (ANTARA News) - Mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mengecam aksi serangan militer Israel ke wilayah Palestina, Sabtu (27/12) dan Minggu (28/12). Dalam siaran pers yang diterima ANTARA News di Jakarta, Senin, Gus Dur menyebut kaum konservatif Israel di balik serangan mematikan itu. "Segala tindakan kekerasan yang dilakukan oleh kaum konservatif Israel ini tidak akan pernah bisa menyelesaikan konflik di sana," katanya. Ia menegaskan, penyelesaian masalah melalui jalan kekerasan justru akan mengarahkan Palestina dan Israel pada kehancuran. Gus Dur mengeluarkan pernyataan itu terkait serangan udara besar-besaran Israel di Jalur Gaza untuk membalas serangan-serangan roket para pejuang Palestina ke Israel. Serangan Israel sejauh ini dilaporkan menewaskan lebih dari 300 orang dan mencederai sekitar 600 orang. Menurut Gus Dur, serangan Israel itu merupakan pelanggaran terhadap hak asasi manusia dan prinsip-prinsip perdamaian yang tengah diusahakan di Timur Tengah, khususnya di Palestina. Gus Dur menilai serangan Israel itu merupakan reaksi berlebihan. Negara Zionis itu tak bisa berdalih bahwa serangan mematikan itu sebagai bentuk perlindungan diri. "Israel tidak bisa pula berdalih bahwa serangan ini hanyalah reaksi terhadap serangan Hamas sebelumnya atau sebagai bentuk perlindungan diri," katanya. Oleh karena itu, kata Gus Dur, militer Israel harus segera menghentikan serangannya dan mundur dari wilayah Palestina, khususnya Jalur Gaza. Kepada pihak Hamas, ia menyerukan agar meninggalkan cara-cara kekerasan dalam menyikapi konflik Palestina-Israel. Hal tersebut sangat penting agar kaum konservatif Israel tidak menjadikannya sebagai dalih untuk melakukan pembalasan. "Hamas perlu kembali pada perjuangan diplomatik dan perundingan, bukan dengan jalur kekerasan yang akan menjadikan rakyat Palestina sebagai korban," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008