Pamekasan (ANTARA) - Bupati Pamekasan, Jawa Timur Baddrut Tamam menyatakan, manajemen klub sepakbola Madura United FC tetap akan menjadi pengelola Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan yang terletak di Desa Ceguk, Kecamatan Tlanakan.
"Kontrak Madura United FC itu dengan kami, yakni Pemkab Pamekasan, bukan dengan DPRD Pamekasan," kata Baddrut Tamam di Pamekasan, Kamis.
Ia mengemukakan hal ini, mengklarifikasi pernyataan manajemen Madura United FC yang membuat pernyataan mundur saat audiensi dengan Komisi IV DPRD Pamekasan beberapa hari lalu.
Ia menjelaskan, Pemkab Pamekasan menerima Madura United FC sebagai pengelola Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan, karena beberapa pertimbangan.
Pertama, Madura United merupakan klub sepakbola profesional di Madura yang banyak berkontribusi terhadap promosi potensi di Madura melalui dunia sepakbola.
Kedua, kontrak pengelolaan yang telah ditanda tangani antara manajemen Madura United FC dengan Pemkab Pamekasan merupakan kerja sama saling menguntungkan kedua belah pihak.
Selain Madura United FC akan membayar kontrak sesuai dengan jumlah nominal yang telah disepakati, maka jika ada keuntungan dalam hal pengelolaan stadion atas dibagi bersama antara Pemkab Pamekasan dengan pihak Madura United.
Yang ketiga, keberadaan klub sepakbola Madura United di Pamekasan memberikan efek positif bagi pengembangan perekonomian bagi masyarakat Pamekasan.
"Berkat Madura United, ekonomi di sekitar stadion Pamekasan hidup, dan ini patut diapresiasi," katanya, menjelaskan.
Baca juga: Madura tetap bermain di Pamekasan untuk kompetisi Liga 1 2020
Baca juga: Madura United kontrak Stadion Soenarto Hadiwidjojo
Baca juga: Madura United mundur sebagai pengelola stadion Pamekasan
Pewarta: Abd Aziz
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2020