Pemalang, (ANTARA News) - Sebuah kapal sopek (perahu penangkap ikan) yang memuat sekitar 40 penumpang, Senin siang tenggelam di perairan laut Asemdoyong, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah dan mengakibatkan sepuluh orang tewas dan tiga korban lainnya kritis.
Korban tewas antara lain, Sutiah, (60), Duriah (50), Esti (7), Tutik (40), Anti (8), semuanya warga Desa Jrakah, Kabupaten Pemalang, dan lima korban lainnya belum diketahui identitasnya.
Para korban tewas yang masih dalam satu keluarga tersebut kini masih berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Ashari dan Rumah Sakit Santa Maria, Kabupaten Pemalang.
Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian menyebutkan musibah tersebut terjadi ketika warga di sekitar perkampungan nelayan Asemdoyong dan Karangan, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang melakukan sedekah laut yang biasa disebut "nyadran".
Perayaan sedekah laut tersebut dirayakan oleh warga dengan menumpang kapal sopek ke tengah laut.
Namun, ketika kapal berada di tengah laut, secara mendadak muncul gelombang laut tinggi sehingga kapal yang sarat penumpang tersebut oleng dan tidak terkendali hingga akhirnya tenggelam .
Para nelayan lain yang melihat tenggelamnya kapal tersebut berusaha memberikan pertolongan. Sebagian penumpang dapat dievakuasi para nelayan tetapi akibat situasi yang tidak memungkinkan sedikit-diikitnya 10 penumpang ditemukan dalam keadaan tewas.
Saat ini, pencarian para korban lain masih dilakukan oleh tim SAR dan dibantu para nelayan setempat.
Warsini (29), seorang korban selamat, mengatakan, perayaan sedekah laut ini biasa dilakukan setiap tahun dengan cara melarung sesajian ke tengah laut.
"Saat itu, kami bersama rombongan ikut melarung sesajian itu ke tengah laut. Namun ketika di tengah laut secara mendadak terjadi gelombang tinggi yang menghantam kapal sopek," katanya.
Menurut dia, saat kapal sopek dihantam gelombang laut, seluruh penumpang menjerit ketakutan dan dalam waktu cepat kapal sudah tenggelam. "Kami bersyukur masih diberi keselamatan jiwa. Namun kami juga belum tahu nasib korban lain yang masih dalam pencarian," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008