Jubir Kemlu tidak menyangka seorang anggota kepolisian di Indonesia begitu menghayati lagu tersebut

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri China mengapresiasi dorongan semangat yang disuarakan personel Kepolisian Sarolangun, Provinsi Jambi, melalui lagu Mandarin berjudul "Jiayou Wuhan" dan seorang arsitektur Rumah Sakit Huoshenshan kelahiran Indonesia

"Virus itu dingin, tetapi ada kehangatan dalam jiwa kemanusiaan. Selama masa sulit ini, Kota Wuhan dan China disemangati melalui media sosial oleh begitu banyak orang di seluruh penjuru dunia, termasuk polisi Indonesia ini. Lagu 'Jiayou Wuhan' telah bergema di seluruh dunia," kata juru bicara Kemenlu China Hua Chunying menjawab pertanyaan ANTARA yang diajukan secara tertulis, Kamis.

Dalam sesi wawancara dengan salah satu media China versi Bahasa Indonesia, seorang anggota Polres Sarolangun bernama Hans menyumbangkan lagu untuk masyarakat China, khususnya Wuhan.

Di sela-sela menyanyikan lagu Mandarin berjudul "Jiayou Wuhan" yang berarti "Ayo semangat Wuhan" itu, polisi asal Medan, Sumatera Utara, yang bernyanyi di halaman Mapolres Sarolangun tersebut juga menyelipkan doa berbahasa Indonesia.

"Sahabat-sahabatku, saudara-saudaraku yang ada di Wuhan. Kami selalu mendoakanmu dan kami juga selalu mendukung kiranya segala macam wabah penyakit segera dapat teratasi. Dan tetap semangat," ucap polisi itu dalam video berjudul "Polisi RI Nyanyikan Lagu Jiayou Wuhan" yang diunggah di Youtube oleh Nanyang Bridge Media.

Jubir Kemlu tidak menyangka seorang anggota kepolisian di Indonesia begitu menghayati lagu tersebut.

"Teman dari Indonesia ini tahu bahwa epidemi akan berlalu pada suatu hari. Dan ketika hari itu tiba, kami persilakan semua yang mendukung Wuhan dan China bisa mengunjungi kami, terutama Wuhan," ujar Hua.

Hua merasa surprise ketika mendengar bahwa Prof Huang Xiqiu, arsitektur Rumah Sakit Huoshenshan yang dibangun dalam tempo delapan hari untuk mengatasi wabah 2019-nCoV di Wuhan, ternyata kelahiran Indonesia.

"Prof Huang lahir di Indonesia dan dibesarkan di China. Dia sangat menghargai arsitektur, terutama dalam arsitektur medis dan telah membuat kontribusi penting saat kami berperang melawan SARS dan epidemi sekarang ini. Kami percaya bahwa Huang juga memiliki kenangan yang indah tentang tempat kelahirannya," ujarnya.

Kemudian dia juga berharap persahabatan China-Indonesia akan semakin erat dan memberikan hasil yang lebih bermanfaat.

Baca juga: Kepala LKBN ANTARA Biro Beijing jalani swakarantina di Tulungagung

Baca juga: Indonesia tekankan dukungan bagi WHO hadapi darurat kesehatan

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020