Jakarta (ANTARA News) - Kalau pelaksanaan pembangunan berjalan lancar, proyek Jembatan Suramadu sepanjang 5,438 kilometer akan rampung pada awal Mei 2009, sementara saat ini fisik bangunan sudah mencapai 82 persen.

"Berjalan lancar dalam arti tidak ada hambatan berarti dalam pelaksanaan pekerjaan, tak ada masalah cuaca, manajemen dan keuangan," kata Direktur Wilayah Barat Ditjen Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum, Hediyanto Huseini, di Jakarta, Senin.

Dia mengaku kendala utama masih terjadi dalam hal koordinasi manajemen serta keuangan, apabila semua itu dapat dicari solusinya, maka pembangunan Suramadu akan selesai sesuai jadwal.

Hediyanto mengatakan, seringkali keputusan di tingkat manajemen BUMN Karya yang terlibat dalam proyek ini begitu lama, padahal di lapangan membutuhkan keputusan yang cepat.

"Saya sudah minta BUMN Karya yang terlibat dalam proyek ini untuk menempatkan manajemen yang dapat mengambil keputusan setidaknya level direksi, sehingga kalau ada masalah cepat diselesaikan," ujarnya.

BUMN Karya yang terlibat dalam proyek ini meliputi PT Adhi Karya Tbk, PT Wijaya Karya Tbk, PT Hutama Karya, dan PT Waskita Karya yang tergabung dalam kontrak kerjasama operasi.

Pengambil keputusan pada masing-masing BUMN Karya harus memastikan semua pekerjaan dapat diselesaikan sesuai jadwal dan tidak perlu harus minta persetujuan di level induk perusahaan, paparnya.

"Hal ini sangat penting agar sumber daya yang tersedia, alat dan manusia dapat dipergunakan secara optimal dan jangan sampai menganggur. Jadi setiap hari mereka tetap ada pekerjaan," ujarnya.

Saat ini seluruh BUMN Karya masih tahap menyelesaikan pilar penyangga berbentuk V di sisi Madura yang masih ketinggalan di banding sisi Surabaya yang dikerjakan kontraktor China, jelas Hediyanto.

"Kalau kedua pilar utama di bagian tengah diselesaikan, maka tinggal pekerjaan bentang tengah menggunakan kabel yang diikatkan di masing-masing pilar V. Memang itu bagian paling sulit," kata Hediyanto. (*)

Copyright © ANTARA 2008