Jerusalem, (ANTARA News) - Militer Israel hari Minggu menyatakan membom lebih dari 40 terowongan yang menghubungkan wilayah Jalur Gaza yang diblokade dengan gurun Sinai di Mesir.

"Angkatan udara baru saja menyerang lebih dari 40 terowongan yang ditemukan di sisi perbatasan Gaza. Terowongan-terowongan itu, kami yakin, digunakan untuk penyelundupan senjata, peledak dan kadang orang-orang yang akan berlatih untuk misi teror di negara-negara lain di kawasan itu," kata jurubicara militer Avital Leibovitch kepada wartawan.

"Pilot memberitahukan hantaman langsung terhadap sasaran-sasaran ini," katanya.

Menurut laporan wartawan AFP, jet-jet Israel membom daerah sepanjang perbatasan Gaza dengan Mesir, menimbulkan asap tebal yang membubung ke angkasa.

Terowongan-terowongan yang melintasi perbatasan itu digunakan untuk menyelundupkan barang dan senjata ke wilayah Jalur Gaza yang terputus dari dunia luar karena blokade Israel sejak Hamas menguasainya tahun lalu.

Sejumlah bom yang dijatuhkan Israel meledak dekat sebuah pangkalan militer Mesir di perbatasan itu.

Tak lama setelah itu, seorang pria Palestina dengan luka-luka di kepala berjalan melintasi perbatasan tersebut dan dibawa oleh salah satu dari beberapa ambulan Mesir yang menunggu merawat para korban sejak Sabtu.

Anggota parlemen HAMAS Ghazi Hamed mengatakan kepada AFP, serangan udara itu ditujukan pada terowongan-terowongan penyelundupan. Ledakan terjadi ketika bantuan medis akan dibawa memasuki Jalur Gaza, membuat sejumlah orang lari kocar-kacir.

Beberapa saat setelah gelombang serangan itu, ambulan-ambulan kosong Palestina tiba di perbatasan dan orang Palestina mulai memasukkan bantuan medis ke dalamnya sebelum kendaraan itu bergerak kembali ke Jalur Gaza.

Kekerasan di dan sekitar Gaza meletus lagi setelah gencatan senjata enam bulan berakhir pada 19 Desember.

Israel membalas gempuran roket pejuang Palestina ke negara Yahudi tersebut dengan melancarkan serangan udara besar-besaran ke Gaza beberapa hari terakhir ini yang dikabarkan telah menewaskan 280 orang.

Kelompok HAMAS menguasai Jalur Gaza pada Juni tahun lalu setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari.

Sejak itu wilayah pesisir miskin tersebut dibloklade oleh Israel. Palestina pun menjadi dua wilayah kesatuan terpisah -- Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan Tepi Barat yang berada di bawah pemerintahan Abbas.

Uni Eropa, Israel dan AS memasukkan HAMAS ke dalam daftar organisasi teroris.

Ehud Olmert yang akan mengakhiri tugas sebagai PM Israel telah memperingatkan mengenai konfrontasi yang akan segera terjadi dengan HAMAS meski gencatan senjata yang ditengahi Mesir diberlakukan pada 19 Juni.(*)


Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008