Arab Saudi merupakan salah satu target pasar yang menjanjikanAceh Besar (ANTARA) - Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) bekerja sama dengan salah satu perusahaan asal negeri Jiran, Malaysia, akan membangun pabrik garmen di kawasan Lampeunerut, Banda Aceh.
Kesepakatan tersebut ditandai MoU kerja sama yang ditandatangani oleh Rektor Unsyiah Prof Samsul Rizal dengan perusahaan Rasyid Ulong Enterprises SDN BHD Penang Malaysia di Gedung Rektorat Unsyiah, Aceh, Rabu.
Managing Director of The Rasyid Ulong Enterprises, Tuan Haji Muhammad Rasyid Ulong, mengatakan perusahaan yang ia pimpin ini telah bergelut di industri tekstil sejak 40 tahun lalu.
Menurut dia, industri tekstil sangat menjanjikan dan banyak negara yang menjadi tujuan ekspor, salah satunya adalah Timur Tengah.
“Selama ini perusahaan kami fokus memproduksi berbagai perlengkapan tidur yang dipasarkan ke berbagai negara, termasuk ke kawasan Timur Tengah. Arab Saudi merupakan salah satu target pasar yang menjanjikan,” katanya.
Ia berharap mahasiswa Unsyiah dan masyarakat Aceh dapat mengambil peluang tersebut.
Baca juga: Menperin sebut industri tekstil jadi sektor strategis
“Teknologi yang kita miliki di sana (Penang) akan dibawa ke sini. Targetnya untuk pasar Mekkah dan Madinah, yang nantinya akan menjadi souvenir internasional,” katanya.
Ia mengatakan sebagai langkah awal, sebanyak 30 orang akan dikirim ke Penang untuk mengikuti proses magang selama 10 minggu.
“Mereka akan mempelajari seluruh proses produksi, mulai dari pemilihan bahan baku, manajemen, hingga pemasaran produk. Segala kebutuhan selama magang akan ditanggung oleh perusahaan,” katanya.
Sementara itu Rektor Unsyiah Prof Samsul Rizal mengatakan kerja sama tersebut yang merupakan bagian dari pengentasan kemiskinan di Aceh, sekaligus membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat dan alumni Unsyiah.
“Pabrik garmen ini akan masuk dalam unit pengembangan bisnis Unsyiah dan menjadi laboratorium praktikum bagi mahasiswa jurusan tata busana,” katanya.
Baca juga: Pabrik garmen Indonesia segera dibangun di Kamboja
Pewarta: M Ifdhal
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020