Citeureup, Bogor (ANTARA) - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk mengucurkan dana tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) untuk pembangunan ruang publik berupa taman dan posyandu di Kampung B'denk, Kelurahan Puspanegara, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Inikan awalnya lahan kosong, kemudian pemuda yang tergabung dalam Karang Taruna Puspanegara berinisiatif untuk memanfaatkannya menjadi ruang publik, yang disambut kelurahan, kecamatan termasuk Indocement untuk memberikan CSR," ujar Manajer CSR dan Security Indocement, Sahat Panggabean, Kamis.
Ia mengapresiasi pembangunan ruang publik bernama Posyandu Mawar dan Taman Langit yakni taman bermain untuk anak-anak. Pasalnya, lahan tidur seluas 360 meter persegi itu akan bermanfaat ketika dijadikan taman bermain.
Baca juga: Indocement sediakan 700 porsi makanan di lokasi bencana Bogor
Sementara itu, Ketua RW 02 Kelurahan Puspanegara, Ilyas mengatakan, ide membangun ruang publik itu datang dari masyarakat. Ide itu berawal dari keprihatinan masyarakat terhadap aset milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor yang tak kunjung dimanfaatkan.
"Awalnya merupakan lahan tidak bermanfaat, bahkan dijadikan tempat pembuangan sampah liar dan lainnya sehingga menjadi kumuh dan kotor. Berangkat dari kondisi ini, maka masyarakat mengajukan permohonan kepada Pemkab Bogor untuk memanfaatkan lahan tersebut," bebernya.
Ilyas menghaturkan terimakasih kepada Pemkab Bogor yang sudah memberikan izin untuk pemanfaatan lahan, serta kepada pihak-pihak yang telah membantu berdirinya Taman Bermain Anak Taman Langit dan Posyandu Mawar.
Baca juga: Hari Bangunan, Indocement renovasi lapangan sekolah di Bogor
"Terima kasih Pemkab Bogor, Pemkel Puspanegara, LPM Puspanegara, Karang Taruna Puspanegara, pemuda Puspanegara, serta Indocement dan PBP (Putra Bangun Perdana) yang sudah menggulirkan CSR-nya untuk pembangunan fasilitas umum Taman Bermain Anak Taman Langit dan Posyandu Mawar di RW 02," kata Ilsyas.
Perwakilan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Puspanegara Bidang Infrastruktur, Dedi Cakra Baidilah mengaku sempat prihatin lantaran minimnya ruang publik untuk masyarakat.
"Sengaja taman bermain anak dibangun satu hamparan dengan Posyandu berkonsep rumah hobbit. Kenapa? karena posyandu identik dengan anak-anak dan biasanya mereka takut disuntik, maka dibuat demikian. Supaya anak-anak betah dan asyik bermain," terangnya.
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020