Bengkulu (ANTARA News) - Badai besar disertai hujan deras memporak-porandakan arena tabot serta membuat penonton dan panitia berhamburan menyelamatkan diri. Dari pantauan, Minggu malam, Beberapa tenda dan perlengkapan tabot yang sudah terpasang untuk malam pembukaan yang rencananya akan dibuka pukul 19.30 WIB roboh dan berterbangan. Tenda utama yang rencananya dipergunakan untuk tamu undangan langsung roboh diterpa badai yang disertai hujan. Sedangkan, panitia dan penari tabot yang tadinya akan melaksanakan gladi resik berlari berhamburan menyelematkan dari dari reruntuhan tenda. Ditempat yang sama, terlihat beberapa gerobak pedagang kaki lima bergelimpangan yang sudah tinggalkan oleh pemiliknya. Kondisi itu juga diperparah dengan matinya alat penerangan, sehingga membuat suasana menjadi gelap. Pelaksanaan ritual tabot yang diselenggarakan setiap malam tahun baru hijjriyah atau bertepatan dengan 1 Muharam itu memang tepat berada tapat dibibir pantai Pasar Bengkulu, tepatnya berada dikawasan Objek wisata Tapak Paderi, Kota Bengkulu. Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata, Edy Nevian, ketika ditemui di stand Dinas Pariwisata Bengkulu, mengatakan robohnya tenda utama yang rencananya untuk tamu undangan itu disebabkan oleh kontruksi tenda yang tidak sesuai dengan arah angin. "Malam kemarin udah hampir roboh, tapi tetap saja tendanya didirikan semacam itu", ujarnya. Dia juga mengaku akan berkoordinasi dengan Gubernur Bengkulu apakah pembukaan ritual tabot yang rencananya dibuka pukul 19.30 WIB akan tetap dilaksanakan. "Kita akan berkoordinasi dulu dengan Gubernur dan panitia apakah pelaksanaan pembukaan tabot akan tetap dilaksanakan malam ini" ujarnya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008