...pada masa pemerintahan Presiden Soeharto mendiang JB Sumarlin mengambil gebrakan dengan menaikkan suku bunga demi menstabilkan perekonomian

Jakarta (ANTARA) - Wakil Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto menilai sosok Menteri Keuangan periode 1988-1993 JB Sumarlin sangat berjasa dalam meletakkan tonggak berbagai kebijakan ekonomi, terutama dalam kebijakan moneter.

"JB Sumarlin juga dikenal sebagai tokoh ekonomi pada masa pemerintahan Presiden Soeharto yang meletakkan tonggak berbagai kebijakan ekonomi, terutama di sisi moneter," ujar Eko saat dihubungi Antara di Jakarta, Kamis.

Dia mengatakan bahwa dulu sewaktu menjabat sebagai menteri, almarhum pernah membuat sejumlah kebijakan-kebijakan ekonomi fenomenal seperti Gebrakan Sumarlin yang dinilai sebagai salah satu langkah ekonomi sehingga menjadi bagian dari nama beliau dalam istilah ekonomi.

Gebrakan itu, menurut dia, merupakan salah satu yang cukup mengesankan di dalam situasi ekonomi sekarang ini.

"Kebetulan saya sendiri memang mendalami sektor moneter dan pada masa pemerintahan Presiden Soeharto mendiang JB Sumarlin mengambil gebrakan dengan menaikkan suku bunga demi menstabilkan perekonomian. Itu merupakan bagian-bagian yang menjadi temuannya beliau," kata Eko.

Gebrakan Sumarlin I merupakan kebijakan pengetatan moneter dengan cara menaikkan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI).

Hal ini dilakukan pemerintah bersama Bank Indonesia untuk mengatasi perekonomian Indonesia yang menghadapi kesulitan. Gebrakan Sumarlin I berhasil menunjukkan perkembangan yang membaik dengan angka pertumbuhan 5,7 persen melebihi target rata-rata pertumbuhan lima persen pada tahun 1988.

Pada Maret 1991, Gebrakan Sumarlin II dikeluarkan, di mana Gebrakan II ini mampu mengekang laju inflasi hingga secara berangsur-angsur turun menjadi 4,9 persen pada tahun 1992.

Baca juga: Mantan Menkeu JB Sumarlin meninggal dunia Kamis siang

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020