Jakarta (ANTARA News) - Jumlah pengunjung Monumen Nasional (Monas) Jakarta pada Minggu yang membeludak mengharuskan pengelola Monas melakukan pengaturan pembelian tiket.
Jika antrean pengunjung yang hendak ke puncak Monas masih terus mengalir, pengelola akan menghentikan pembelian tiket untuk sementara, kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Monumen Nasional, Rafael Nadapdap.
"Kita tidak bermaksud membatasi jumlah pengunjung Monas. Bagi pengunjung yang sudah beli tiket pasti akan kami layani, walaupun sampai malam. Tapi bila sampai jam 15.00 WIB, masih banyak pengunjung baru, kita sarankan untuk tidak berkunjung sampai ke puncak Monas," ujarnya.
Menurut Rafael, pada Minggu 28 Desember 2008, sejak pukul 8.30 hingga 11.23 WIB, jumlah pengunjung sudah mencapai 4.000 orang. Diperkirakan, angka itu akan terus meningkat hingga 8.000-an pengunjung hingga sore hari.
Padahal, pada hari sebelumnya jumlah pengunjung hingga sore hari hanya sekitar 6.000 orang. Oleh karenanya, kata Rafael, pengunjung Monas diimbau untuk hanya berkunjung ke pelataran Monas saja atau ke ruang diorama.
Karena lift pengangkut ke puncak Monas sangat terbatas, yaitu hanya satu unit dan berkapasitas 11 orang untuk sekali angkut. Oleh karenanya untuk mengunjungi puncak Monas, pengunjung harus rela mengantre hingga sekitar empat jam.
Walau demikian, antrean untuk ke puncak terus bertahan. Kendati harus berpeluh untuk mengantre hingga beberapa jam, mereka terlihat antusias.
Salah satunya adalah Dahlia, warga Kebon Jeruk berusia 32 tahun, yang datang bersama suami dan anaknya. Ia dan keluarga rela menunggu untuk membeli tiket karena menurutnya Monas adalah simbol kota Jakarta.
"Kalau ke Jakarta, belum afdol kalao belum lihat Monas," ujarnya.
Terlihat di antara pengunjung, Kepala Dinas Kebudayaan dan Permuseuman DKI Jakarta, Pinondang Simanjuntak, yang hadir bersama keluarga.
"Saya datang untuk berwisata, sekalian meninjau kondisi di sini," ujar Pinondang. Menurutnya, walau ramai, pengunjung Monas tertib. Kebanyakan pengunjung Monas, berasal dari luar Jakarta.
Biasanya mereka antusias melihat puncak Monas, untuk menyaksikan patung lidah api setinggi 14 meter dan berdiameter enam meter. Lidah api itu terdiri dari 77 bagian yang disatukan, terbuat dari perunggu seberat 14,5 ton dan dilapisi emas seberat 50 kg. Bila dihitung dari atas tanah, ketinggiannya sekitar 132 meter.
Pengunjung diprediksi akan terus meningkat hingga puncaknya pada tahun baru nanti. Pada Tahun Baru 2008 lalu, monumen yang dibuat pada masa Presiden Soekarno itu dikunjungi oleh 11.500 orang. Tahun Baru 2009 mendatang, Monas diperkirakan akan dibanjiri 12.000 pengunjung.
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008