Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia mengecam keras serangan militer Israel terhadap wilayah Gaza, Palestina, yang dilaporkan telah mengakibatkan jatuhnya korban lebih 200 orang tewas dan sejumlah besar luka-luka.
Menurut keterangan resmi dari Departemen Luar Negeri di Jakarta, Minggu, serangan militer tersebut merupakan penggunaan kekerasan yang berlebihan dan tidak proporsional terhadap serangan roket oleh kelompok-kelompok Palestina yang merupakan pembelaan diri dari pendudukan militer dan penjajahan Israel terhadap Palestina.
Serangan Israel itu merupakan salah satu serangan bersenjata terbesar yang dilakukan negeri Yahudi itu.
Dalam pernyataannya, Jurubicara Deplu Teuku Faizasyah mengatakan Pemerintah Indonesia mendesak kepada Israel agar menghentikan serangan militer dan penggunaan kekerasan yang keji dan tidak bertanggung jawab serta melanggar ketentuan-ketentuan hukum internasional, termasuk Konvensi Jenewa.
Pemerintah Indonesia juga mendesak agar Dewan Keamanan PBB melakukan sidang darurat sesuai dengan tanggung jawabnya dalam memulihkan perdamaian dan keamanan di wilayah Palestina.
Pemerintah Indonesia juga berharap Pemerintah Israel dan Pemerintah Palestina memulai kembali proses dialog dan perdamaian yang macet. Setidaknya pada lima tahun terakhir ini, tiadanya dialog dan negosiasi telah mengakibatkan kelompok-kelompok sempalan mengambil tindakan sendiri-sendiri yang mengundang balasan berlebihan dari Israel dan mengakibatkan jatuhnya korban yang banyak dan materiil yang besar di pihak Palestina.
Sementara itu, DK PBB Sabtu malam menyerukan dibukanya sidang darurat guna membahas situasi di Jalur Gaza, yang menjadi sasaran serangan udara Israel.
Israel seolah lepas kendali menggempur Jalur Gaza, Sabtu, dalam serangan udara yang ditujukan pada instalasi-instalasi dan para anggota Hamas, sehingga menewaskan 225 orang, sebagian besar para pejuang. Lebih dari 750 orang cedera dalam serangan membabi-buta tersebut. (*)
Copyright © ANTARA 2008