KBRI kembali menyampaikan imbauan kepada seluruh WNI yang berada di Singapura untuk beraktivitas normal, namun tetap waspada dan ikuti anjuran Kementerian Kesehatan Singapura dan IndonesiaBatam (ANTARA) - Kedutaan Besa RI di Singapura mengimbau seluruh warga negara Indonesia (WNI) untuk beraktivitas normal, terkait bertambahnya jumlah masyarakat terinveksi virus corona di "Negeri Singa" itu.
"KBRI kembali menyampaikan imbauan kepada seluruh WNI yang berada di Singapura untuk beraktivitas normal, namun tetap waspada dan ikuti anjuran Kementerian Kesehatan Singapura dan Indonesia," kata Kepala Fungsi Pensosbud KBRI Singapura, Ratna Lestari Harjana melalui pesan aplikasi yang dikirimkan kepada ANTARA di Batam, Kamis.
Anjuran pemerintah itu, antara lain untuk menjaga kesehatan dan kebersihan, serta memperhatikan imbauan yang diedarkan melalui jalur resmi Kemenkes Singapura di laman https://www.moh.gov.sg/2019-ncov-wuhan.
Sesuai penjelasan Kementerian Kesehatan Singapura, kata dia, sampai 5 Februari 2020, terdapat 28 orang yang telah dinyatakan positif terkena virus corona, termasuk seorang WNI.
Kemudian, 1 orang dinyatakan pulih dan selesai jalani perawatan, sementara 295 dinyatakan negatif dan 62 masih menunggu hasil pemeriksaan.
Kasus coronavirus ke-21 di Singapura adalah WNI berusia 44 tahun yang bekerja sebagai pekerja migran.
Berdasarkan data KBRI, WNI tersebut tidak memiliki riwayat bepergian ke China dan merupakan pekerja rumah tangga dari warga Singapura yang juga sebelumnya dinyatakan positif virus corona.
WNI tersebut saat ini ditangani tim medis di ruang isolasi Singapore General Hospital.
KBRI Singapura memastikan bahwa WNI tersebut dalam keadaan stabil.
KBRI akan terus melakukan pemantauan secara dekat terkait kondisi WNI dimaksud, demikian Ratna Lestari Harjana.
Baca juga: WNI terkonfirmasi terinfeksi virus corona di Singapura
Baca juga: Presiden pastikan WNI positif corona di Singapura didampingi KBRI
Baca juga: KBRI Singapura tunggu persetujuan WNI terkait identitas
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020