Tokyo (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo, Jepang, menyatakan pihaknya mempercayakan penanganan wabah virus corona yang sudah memasuki wilayah negara itu kepada pemerintah Jepang, termasuk untuk WNI yang tinggal di sana.

“Sejauh ini, kami masih yakin dengan pemerintah Jepang dalam bertindak untuk mengamankan warga dari meluasnya penyakit dari virus corona,” kata Wakil Kepala Perwakilan KBRI Tokyo, Tri Purnajaya, di Tokyo, Rabu.

Tri menambahkan bahwa KBRI Tokyo terus berkoordinasi dengan pemerintah Jepang, dan berharap mendapat pemutakhiran (update) informasi secara berkala mengenai kasus-kasus infeksi virus corona negara itu.

Hingga hari ini, Jepang telah mengonfirmasi lebih dari 30 orang positif terinfeksi virus corona. Kebanyakan merupakan wisatawan China yang kemudian juga menularkan pada pemandu wisata Jepang.

Pekan lalu, Jepang menjadi negara pertama yang mengevakuasi warga negaranya dari kota Wuhan, lokasi pertama wabah corona muncul, untuk kembali ke tanah air. Sebanyak 206 orang berhasil dipulangkan.

Pemerintah Jepang menyebut masih akan melakukan penerbangan evakuasi tambahan, mengingat warga negara Jepang yang berharap pulang dari Wuhan berjumlah 650 orang.

Jepang juga sudah memberlakukan kebijakan menolak masuk warga asing yang sempat mengunjungi wilayah Provinsi Hubei, lokasi kota Wuhan berada.

Sementara itu, KBRI Tokyo juga mengingatkan WNI di Jepang untuk selalu menjaga kesehatan dan kebersihan, juga sudah menyebarkan pengumuman di berbagai platform seperti media sosial dan membuka layanan hotline.

“Tapi memang tidak reaktif karena pemerintah Jepang pun tenang dalam menangani hal ini, ada trust yang kuat dari warga terhadap pemerintah,” kata Sekretaris I KBRI Tokyo, Moestika Panca Dewiani, menambahkan.

Baca juga: Penyebaran virus corona dapat berdampak buruk pada Olimpiade 2020
Baca juga: Jepang was-was vaksin virus corona belum ditemukan hingga Olimpiade

Pewarta: Suwanti
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020