Penyediaan data statistik pertanian yang akurat dan tepat waktu, relevan guna mendukung SDGs

Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mendukung pelaksanaan Asia and Pacific Commision on Agricultural Statistics atau APCAS ke-28 yang akan berlangsung di Bali untuk perbaikan data statistik pertanian secara berkelanjutan.

"BPS menyambut baik APCAS di Indonesia karena forum ini sangat penting untuk memperbaiki sistem pertanian di Asia Pasifik," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam pernyataan di Jakarta, Rabu.

Suhariyanto mengatakan data statistik pertanian yang memadai dapat mendukung pemenuhan Sasaran Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yaitu mencapai ketahanan pangan, mengentaskan kelaparan, pemenuhan nutrisi dan pertanian berkelanjutan.

"Penyediaan data statistik pertanian yang akurat dan tepat waktu, relevan guna mendukung SDGs," katanya.

Selain itu, pelaksanaan APCAS seiring dengan rencana BPS yang akan mengadakan sensus pertanian 2023, sehingga forum ini dapat menjadi ajang mencari pengalaman dari negara lain yang sudah menggunakan teknologi dalam pengambilan sampel.

Saat ini, Indonesia terus mengembangkan kebijakan pertanian berdasarkan statistik pertanian dan pangan untuk mengatasi permasalahan perbedaan data yang sebelumnya kerap terjadi.

Perbedaan itu disebabkan oleh penggunaan berbagai konsep, definisi dan metodologi yang menghalangi koordinasi Kementerian Lembaga dalam merumuskan kebijakan terkait pangan.

Menurut Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Pertanian Ketut Kariyasa, perbedaan tersebut sudah tidak ada karena adanya komitmen penyediaan data pertanian yang terintegrasi dengan BPS baik di level pusat, provinsi dan kabupaten.

"Ketersediaan data yang akurat sesuai fakta di lapangan menjadi sangat penting sebagai landasan dalam penyusunan program dan kebijakan pembangunan pertanian yang tepat untuk mencapai target yang ditetapkan," ujarnya.

Dengan menjadi tuan rumah APCAS yang berlangsung pada 10-14 Februari 2020, maka Indonesia menjadi tempat bersejarah untuk menghasilkan solusi terkait pemanfaatan teknologi dalam penyediaan data statistik pertanian dan pangan.

Perwakilan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) di Indonesia, Stephen Rudgard ikut menyambut baik perhelatan acara yang akan dihadiri 31 negara anggota FAO tersebut apalagi Indonesia merupakan negara dengan perkembangan populasi dan kemajuan ekonomi yang signifikan.

Peningkatan tersebut, lanjut dia, dapat menciptakan tantangan besar bagi pemerintah Indonesia terkait isu ketahanan pangan, pengentasan kemiskinan dan perubahan iklim.

"Pertanian adalah akar dan solusi dari tantangan ini. Kebijakan pertanian yang progresif dan responsif sangat penting untuk memastikan pembangunan berkelanjutan menuju Indonesia maju. Statistik pertanian menjadi dasar dan pondasi kebijakan," ujarnya.

Baca juga: Data akurat penting untuk strategi pangan nasional

Baca juga: Sistem pertanian berbasis teknologi segera diterapkan, kata Mentan

Pewarta: Satyagraha
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020