warga mengambil jalan alternatif

Banjarmasin (ANTARA) - Air Sungai Tabalong, Kalimantan Selatan, yang ada di beberapa kecamatan di Kabupaten Tabalong, meluap dan menyebabkan sejumlah jembatan penghubung desa putus dan hanyut.

"Kami sudah melaporkan kejadian ini ke Dinas PUPR agar bisa ditindaklanjuti," jelas Camat Bintang Ara Suryadi di Bintang Ara, Rabu.

Dikatakannya, dampak putusnya jembatan penghubung itu membuat warga harus mengambil jalan alternatif dengan jarak tempuh lebih panjang.

Baca juga: Banjir di Binuang Kalsel akibat dangkalnya Sungai Raya Belanti
Baca juga: Tanah Bumbu tetapkan status tanggap darurat banjir

"Karena jembatan putus maka warga mengambil jalan alternatif dengan jarak tempuh lebih panjang apabila mau ke desa tetangga," ujarnya.

Untuk diketahui, masing-masing jembatan penghubung yang putus di antaranya jembatan penghubung Desa Panaan dan Desa Dambung Kecamatan Bintang Ara dan Desa Hayub menuju Desa Ribang Kecamatan Haruai.

Selain menyebabkan putusnya jembatan, luapan air Sungai Tabalong juga merendam sejumlah rumah warga di Kecamatan Banua Lawas, Muara Uya, Murung Pudak dan Haruai.

Bahkan di wilayah perkotaan sejumlah ruas jalan dan rumah warga turut terendam akibat buruknya drainase seperti di ruas Jalan Obor Terminal Mabuun.

Anggota Unit Penanggulangan Bencana Swadaya bersama anggota Polsek dan Koramil Kecamatan Haruai juga sudah meninjau langsung lokasi putusnya jembatan di Desa Hayub.

Baca juga: BMKG peringatkan cuaca ekstrem di tiga daerah di Kalsel
Baca juga: BPBD: Puluhan korban banjir Tanbu bertahan di pengungsian
Baca juga: Banjir genangi Kotabaru, Kalsel

Pewarta: Gunawan Wibisono/Herlina Lasmianti
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020