Bojonegoro (ANTARA News) - H Muhyin (40), warga Desa Tanjungharjo Kecamatan Kapas, Bojonegoro, Jawa Timur, yang menjadi korban perampokan perhiasan emas persis di depan rumahnya di Desa Tanjungharjo, Jumat tidak mengenali dan hapal wajah para pelakunya. "Mereka banyak saya tidak hapal wajah mereka, karena saya langsung dikeroyok dengan tiga senjata pistol," kata Muhyin yang ditemui ANTARA News, di kediamannya sepulang dari RS Aisyiyah, Jumat malam. Menyusul setibanya dari RS Aisyiyah, Muhyin yang menderita luka empat jahitan di pelipis kirinya langsung dimintai keterangan oleh Kasat Reskrim Polres Bojonegoro, AKP Eko Setyo. "Perhiasan yang ada di dalam tas seluruhnya lebih dari 10 kg, perkiraan saya sekitar 15 kg dan uang tunainya sekitar Rp20 juta, " kata Muniah (35), istri Muhyin menambahkan. Harga berbagai jenis perhiasan itu, menurut Muniah, bervariasi antara Rp100 ribu hingga Rp150 ribu per gramnya. Dalam peristiwa perampokan itu, baik perhiasan emas seberat 15 kg dan uang tunai Rp20 juta yang berada di dalam tas yang semula sempat dipertahankan Muhyin, akhirnya dilemparkan ke sungai sebelum akhirnya diambil perampok dan dibawa kabur. Dalam peristiwa itu, tempat peluru pistol perampok berikut pelurunya tertinggal di dalam kendaraan mobil roda empat yang dikendarai Muhyin dengan No L 1075 MM. Terjatuhnya tempat peluru perampok, akibat dimanfaatkan memukul kepala Muhyin yang mempertahankan tas yang berisi perhiasan emas dan uang itu. Menurut Sekardalem, kakak kandung Muhyin, sebelum kedatangan Muhyin ke rumah dari menjual perhiasan emas di Soko, Tuban, empat pelaku perampokan dengan dua sepeda motor mencegat di selatan rumah. Sedangkan dua pelaku lainnya dengan sebuah sepeda motor, diperkirakan menguntit Muhyin yang pulang dari pasar Soko bersama tiga karyawannya pulang ke rumah. Begitu kendaraan Muhyin masuk persis di depan pagar rumah, enam pelaku perampokan langsung menyergap. Salah satu diantaranya langsung memukul kaca jendela samping Muhyin, karena tidak pecah dilanjutkan memukul kaca depan sambil menembakan pistolnya sebanyak tiga kali. Sementara itu, tiga karyawan Muhyin yakni Icuk Sahara (24), Krisna (20) dan Suryanto (20), keluar dari pintu belakang. "Setelah keluar mereka sempat melempari para pelaku dengan batu sambil bersembunyi dari balik batako ditepi jalan, " kata Sekardalem. Dilain pihak, melihat pintu terbuka salah satu perampok masuk ke dalam mobil dan langsung memukuli kepala Muhyin beberapa kali. Masalahnya, Muhyin berusaha mempertahankan tasnya yang berisi perhiasan emas dan uang yang berusaha direbut perampok. Dalam pergumulan itu, Muhyin melemparkan tas tersebut ke sungai yang berada persis didepan rumahnya dan seorang perampok langsung menceburkan diri ke sungai sebelum akhirnya semuanya kabur ke arah utara menuju jalan raya kearah Surabaya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008