Makassar (ANTARA) - Negara Jepang membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul untuk ditempatkan di 14 sektor pekerjaan pada bidang perikanan termasuk SDM asal Sulawesi Selatan yang kompeten, kata Senior Executive OS Selnajaya, Abdul Wahab Bangkona yang bertindak selaku fasilitator untuk perekrutan.

"Rencananya perekrutan sudah dimulai di Kabupaten Bone besok (Kamis,6/2). Alasan memulai di Bone, karena di sana sudah siap SDM-nya untuk mengikuti tes," ucapnya saat bertemu Gubernur Sulsel Prof Nurdin Abdullah di Makassar, Rabu.

Ke-14 sektor pekerjaan yang dimaksud ialah cleaning service bangunan, industri bahan baku, manufaktur mesin, industri terkait listrik, konstruksi, galangan kapal, bengkel mobil, industri penerbangan, perhotelan, pertanian, manufaktur makanan, restoran, industri kelautan, dan perawatan lansia.

Di hadapan Gubernur Sulsel, Abdul Wahab menegaskan bahwa pihaknya menawarkan satu fase kontrak di Jepang sebagai pekerja, bukan magang.
Baca juga: Indonesia, Jepang perkuat kerja sama perikanan di Natuna
Baca juga: Indonesia-Jepang kerja sama pengiriman pekerja berketerampilan

Oleh karena itu, pihaknya akan mengutamakan keterampilan dan bahasa untuk merekrut SDM unggul. Bagi yang lulus, akan dibekali Bahasa Jepang dan beberapa materi budaya dan regulasi di Negara Sakura tersebut.

Wahab mengungkapkan setelah kembali ke tanah air, para pekerja tersebut diharapkan untuk menerapkan teknologi praktis dari Jepang yang bisa akselerasi pembangunan di bidang perikanan di Sulsel.

"Tiga tahun di sana kemudian setelah kembali, mereka sudah membawa teknologi dari Jepang, sehingga bisa mendukung, menopang, menunjang industri perikanan di Sulsel," katanya.

Menanggapi permintaan tersebut, Gubernur Sulsel, Prof HM Nurdin Abdullah mengemukakan penyampaian Asosiasi Perikanan dari Jepang tersebut merupakan gayung bersambut dari apa yang telah dikerjakan antara Pemprov Sulsel dengan Wajima Projects sejak awal tahun 2019 lalu.
Baca juga: Indonesia negosiasikan tambahan peluang kerja di Jepang
Baca juga: UMS dorong lulusannya tangkap peluang kerja di Jepang

"Di awal tahun 2019 kita sudah meneken MoU dengan Wajima Projects dari Jepang, dalam rangka pengembangan ikan dari beberapa jenis ikan," ujarnya.

Menurut Nurdin, pada tahun 2019 lalu sudah mengirimkan satu orang dari alumni Unhas dan satu lagi sementara training di Wajima Projects, yang akan kembali nanti menjadi instruktur.

"Kalau ini bukan hanya training tapi juga kerja, dia mendapatkan gaji, habis kontrak mereka kembali memperkuat sistem budidaya kita," katanya.

Menurut dia, hal ini perlu diapresiasi sehingga Pemprov Sulsel menpersilahkan dan mendukung perekrutan yang akan segera digelar di Kabupaten Bone untuk memenuhi kuota 35 orang tahun ini.

Hadir pada pertemuan tersebut Senior Executive OS Selnajaya, Abdul Wahab, BPPT Muh Ilyas, Presiden Direktur OS Selnajaya Miyajima, Direktur OS Selnajaya Imron Munfaat. Hadir pula dari perwakilan JFA Mr Kigami, Mr. Inoue dan Mr. Nakahira. Untuk yang mendampingi, ada dari Poltek KP Bone serta SUPM Bone.
Baca juga: Magang kerja di Jepang tak diminati masyarakat Solok Selatan

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020