Bojonegoro (ANTARA News) - Polisi masih memburu kawanan perampok yang berhasil merampas 10 kilogram emas dari H. Muchyin (40) warga Desa Tanjungharjo, Kecamatan Kapas, Bojonegoro, Jawa Timur, Jumat siang sekira pukul 12.00 WIB.

Korban Muchyin yang seorang pedagang emas itu belum bisa dimintai keterangan karena jiwanya masih tertekan (shock), kata Kapolsek Kapas, AKP Thabita Resley, Jumat.

Polisi masih meminta keterangan tiga saksi, Icuk Suhara (24), Krisna (20), dan Suryanto (24), ketiganya adalah karyawan toko emas Muchyin.

Menurut Kapolsek, pelaku perampokan enam orang dengan mengendarai tiga sepeda motor, satu diantaranya motor Honda Mega Pro. Para perampok bersenjata organik jenis FN.

Identifikasi senjata dilakukan berdasarkan tiga selongsong peluruh yang ditemukan polisi ditempat kejadian. "Pelaku sempat menembakan senjatanya tiga kali, " katanya.

Perampokan terjadi ketika korban bersama tiga karyawannya dengan mengendarai mobil bernomor polisi L1075 MM, dalam perjalan pulang dari toko emasnya di pasar Soko Kecamatan Soko, Tuban.

Setibanya di depan rumah Muchyin, muncul enam pelaku itu di antaranya ada yang langsung menodongkan senjata api ke pelipis korban yang masih berada dalam kendaraannya.

Seketika itu, pelaku langsung memukul pelipis kiri korban hingga berdarah dan menembakan senjatanya tiga kali ke udara. "Korban tidak ditembak, tetapi akibat dipukul harus dilarikan ke RS Aisyiyah, " katanya.

Setelah menjalani perawatan, korban malam ini sudah kembali ke rumahnya. Hanya saja, katanya, korban masih belum bisa dimintai keterangan karena jiwanya masih tergoncang akibat kejadian itu.

Perampok antara lain berhasil membawa kabur perhiasan emas liontin, gelang, kalung, cincin yang dimasukan ke dalam tas. Para pelaku melarikan diri ke arah jalan raya Bojonegoro-Surabaya.

"Perhitungan pelaku lari ke arah Surabaya dan sekarang kami sedang melakukan pengejaran dan penyelidikan dengan memintai keterangan tiga saksi, " katanya menegaskan.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008