Riyadh, (ANTARA News) - Mufti besar Arab Saudi keberatan jikan perempuan menjadi pramuniaga di toko pakaian dalam. Mufti besar mengemukakan hal itu meski menteri tenaga kerja telah mengizinkan perempuan menjadi pramuniaga di toko pakaian dalam.
"Kaum perempuan telah dipercayakan kepada kita, kita tidak boleh melibatkan mereka dalam hal-hal yang jauh dari kodrat mereka," kata mufti Abdul Aziz al-Sheikh seperti dilaporkan AFP.
Keberatan mufti tersebut juga menyusul pernyataan polisi syariat Arab Saudi yang pada hari Selasa menyatakan tidak menentang pramuniaga perempuan di toko pakaian dalam asalkan mereka bekerja di mal khusus perempuan dan tidak terjadi kontak dengan laki-laki.
Kaum perempuan Saudi sudah sejak lama mengeluhkan ketidaknyamanan mereka karena terpaksa membeli pakaian dalam dari pramuniaga yang berjenis kelamin laki-laki. Mereka lebih suka jika pramuniaga untuk mereka adalah sesama perempuan.
Para pemimpin agama di kerajaan ultra-konservatif itu menentang perempuan menjadi pramuniaga di tempat yang bisa didatangi laki-laki. Alasannya, hal tersebut dapat melanggar larangan kontak dengan yang bukan muhrim.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008