Pencapaian (pertumbuhan ekonomi) 5,02 persen itu melambat kalau di lihat dari PDB tahun 2018
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore ditutup menguat seiring stabilnya pertumbuhan ekonomi domestik.
Rupiah ditutup menguat 25 poin atau 0,18 persen di level Rp13.690 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp13.715 per dolar AS.
"Pencapaian (pertumbuhan ekonomi) 5,02 persen itu melambat kalau di lihat dari PDB tahun 2018. Namun di saat ekonomi global bergejolak akibat perang dagang dan Brexit serta ketegangan di Timur tengah yang meningkat, mempertahankan PDB di 5,02 persen merupakan level yang cukup bagus dibandingkan negara Asia lainnya," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Bank Mandiri: RI miliki modal besar tarik investasi asing langsung
Selain itu, lanjut Ibrahim, pertumbuhan ekonomi di level lima persen menjadi pembuktian bahwa strategi bauran kebijakan yang diterapkan pemerintah dan Bank Indonesia yang terus agresif dalam menurunkan suku bunganya, membuat perekonomian kian stabil.
Badan Pusat Statistik (BPS) siang tadi merilis data ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2019 yang tumbuh 5,02 persen. Baca juga: BPS catat ekonomi Indonesia pada 2019 tumbuh 5,02 persen
Pencapaian tersebut sedikit melambat dibandingkan pertumbuhan ekonomi periode 2018 sebesar 5,17 persen dan pada 2017 sebesar 5,07 persen.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat di posisi Rp13.695 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp13.684 per dolar AS hingga Rp13.732 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Rabu menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp13.717 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp13.760 per dolar AS.
Baca juga: IHSG Rabu sore ditutup menguat, pasca-rilis data pertumbuhan ekonomi
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020