Bojonegoro (ANTARA News) - Semburan lumpur gas di Desa Sekarkurung, Kecamatan Kebomas, Gresik, Jawa Timur, sudah mengecil setelah pengelola wilayah pertambangan joint operating body (JOB) Petrochina East Java menanganinya.
"Malam ini semburan gas lumpur itu sudah mengecil dan semoga besok sudah benar-benar aman," kata Field Admin Superintendent JOB PP-EJV, Achmad Rizani, Jumat.
Semburan lumpur gas yang terjadi pagi tadi pukul 06.00 WIB itu berada di tiga sumur migas Lengowangi II, dengan diameter jangkauan semburan 50 meter persegi dan ketinggian antara 2 hingga 3 meter.
Menurut dia, kejadian itu disebut bubble atau semburan lumpur gas yang diperkirakan dari kedalaman perut bumi berkisar 300 m. Tidak dijelaskan penyebab terjadinya bubble di sumur minyak Lengowangi itu.
Hanya digambarkan, terjadinya bubble dibawah tanah tersebut terjadi akibat adanya gesekan diperut bumi dari bekas sumur pengeboran Pertamina lama yang akhirnya menyemburkan lumpur gas.
Karena kedalamannya tergolong dangkal, terjadinya bubble itu dianggap tidak berbahaya, tidak sebagaimana yang terjadi di Sidoarjo.
Dia tidak menjelaskan rinci proses pengamanan munculnya semburan lumpur gas itu. Tetapi, proses pengamanan adanya semburan hingga malam ini terus dilakukan dengan cara disemen.
"Perkembangan terakhir yang kami terima sekarang ini semburan lumpur gas hidro karbon itu sudah mulai mengecil, "katanya.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008