Pertumbuhan ekonomi Kepri Triwulan IV tahun 2019 tumbuh sebesar 5,21 persen....
Tanjungpinang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik mencatat pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau mencapai 4,89 persen pada 2019, tumbuh lebih cepat dibandingkan 2018 yang sebesar 4,58 persen.
Kepala BPS Kepri Zulkipli di Tanjungpinang, Rabu, mengatakan pertumbuhan ekonomi akumulatif (c to c) tertinggi pada 2019 dicapai oleh kategori informasi dan komunikasi sebesar 11,82 persen, diikuti oleh penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 9,70 persen, dan konstruksi sebesar 8,23 persen.
Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Kepri pada 2019 secara "c to c", industri pengolahan memberikan andil pertumbuhan tertinggi sebesar 2,34 persen, diiikuti konstruksi sebesar 1,48 persen; dan perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 0,51 persen.
"Pertumbuhan ekonomi Kepri Triwulan IV tahun 2019 tumbuh sebesar 5,21 persen. Pertumbuhan pada triwulan ini didorong oleh pertumbuhan kategori konstruksi
yang memberikan andil pertumbuhan sebesar 2,57 persen," kata Zulkipli.
Baca juga: BPS: Perlambatan industri pengolahan pengaruhi pertumbuhan ekonomi
Dari sisi pengeluaran, kata dia komponen pembentukan modal tetap bruto memberikan andil pertumbuhan ekonomi terbesar yakni 4,59 persen.
"Ekonomi Kepri triwulan IV tahun 2019 dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q-to-q) tumbuh sebesar 3,35 persen. Dari sisi produksi, sebagian besar kategori lapangan usaha mengalami pertumbuhan," ujarnya.
Ia menjelaskan tiga kategori yang memberikan andil pertumbuhan terbesar antara lain, kategori pertambangan dan penggalian 2,68 persen, kategori konstruksi 1,53 persen, dan kategori administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib 0,17 persen.
Dari sisi pengeluaran, yang mempunyai andil terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi adalah konsumsi pemerintah sebesar 4,01 persen.
"Dalam lingkup regional, PDRB Kepri triwulan IV tahun 2019 memberikan kontribusi sebesar 7,95 persen terhadap PDRB Pulau Sumatera," katanya.
Baca juga: BPS: pertumbuhan ekonomi NTT stagnan lima tahun terakhir
Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020