Gorontalo (ANTARA News) - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menilai pelaksanaan simulasi Tsunami atau Tsunami Drill di Gorontalo, Jumat, berhasil dengan baik. "Sepanjang pengamatan kami tadi, simulasi ini efektif dan mendapat respon yang baik dari masyarakat Gorontalo," kata Deputi Bidang Ilmu Kebumian LIPI, Hery Haryono seusai kegiatan Tsunami Drill di Gorontalo. Menurut dia, selain respon masyarakat, ia juga menilai bahwa sistem peringatan Tsunami yang meliputi kesiapan sarana dan prasarana sudah cukup memadai. Terlebih, kata dia, pada saat sirine peringatan bahaya Tsunami dibunyikan, warga tampak benar-benar panik dan berupaya menyelamatkan diri. Sementara itu, LIPI yang juga sebagai salah satu pelaksana Tsunami Drill, menyatakan bahwa Gorontalo merupakan salah satu wilayah yang rawan Tsunami. "Bagian tenggara Gorontalo merupakan wilayah paling rawan dan harus diwaspadai," tukasnya. Ia menambahkan, saat ini sistem peringatan dan telekomunikasi yang dimiliki oleh BMG sudah jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, karena dengan cepat bisa mendeteksi lokasi gempa. Hanya dalam waktu lima menit, kata dia, lokasi gempa bisa diketahui dan informasi tersebut langsung diteruskan kepada masyarakat. Berdasarkan kajian LIPI, penentuan lokasi gempa yang paling baik dan tepat oleh BMG adalah saat gempa tektonik di Bengkulu beberapa tahun lalu. Tsunami Drill di Gorontalo merupakan yang keempat kalinya digelar di Indonesia dan melibatkan sekitar lima ribu warga setempat.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008