Malang (ANTARA News) - Gol cepat Persema Malang yang dilesakkan Jaya Teguh Angga pada menit ke-2 ke gawang PSIR Rembang menyelamatkan "muka" tim berjuluk Laskar Ken Arok itu pada pertandingan terakhir putaran I Divisi Utama di Stadion gajayana, Jumat (26/12) petang.
Gol semata wayang yang mengoyak jala PSIR yang dikawal Diki F.S itu lahir dari tendangan pojok M. Kamri yang di-heading Seme Patrick dan diteruskan Jaya Teguh Angga yang sudah menanti di depan gawang PSIR.
Sebenarnya para pemain PSIR telah melakukan perlawanan bahkan lebih banyak menguasai bola dan melahirkan banyak peluang gol ketimbang tim tuan rumah, tetapi dewi fortuna tak berpihak pada para pemain PSIR Rembang yang terus menerus menekan lini pertahanan Persema.
Terus menerus dalam tekanan tim tamunya, pemain Persema berupaya mengubah strategi permainan dengan bermain menekan. Namun upaya keras untuk menambah pundi-pundi golnya kandas hingga 45 menit pertama berakhir dan kedudukan tetap 1-0.
Pada babak kedua pelatih Persema Subangkit maupun PSIR Rembang Suroso mengubah strategi permainannya dengan memasukkan pemain tengah Abdi Gusti Wicaksono dan menarik strikernya Supaham serta mengganti pemain belakang Aries Budi Prasetyo dengan Munhar.
Sementara pelatih PSIR Rembang Suroso juga menambah amunisi segar dengan menarik pemain belakang M. Huda yang diganti Tubut Nugroho serta pemain tengah Mugiarso digantikan Sholikin, pemain depan (striker).
Usai pertandingan arsitek PSIR Rembang Suroso mengaku, dirinya tidak terlalu kecewa atas kekalahan anak asuhnya dari tuan rumah Persema Malang."Permainan anak-anak sudah cukup bagus dan mereka juga melakukan perlawanan meski telah ditinggalkan 8 pemain pilarnya akibat sanksi dari Komdis PSSI," katanya.
Ia mengakui, keunggulan tim tuan rumah sebagai tim papan atas adalah hal yang wajar bahkan hanya kebobolan satu gol saja sudah cukup bagus walaupun gagal pulang membawa poin dari kandang Persema Malang.
Sedangkan arsitek Persema Subangkit mengaku, meski tim asuhannya memenangkan pertandingan lawan PSIR Rembang, tetapi dirinya tidak terlalu puas, karena pundi-pundi gol yang diharapkan mampu mendongkrak selisih gol dengan tim runner up Persiba Bantul terpaksa harus dipendam dalam-dalam.
Pada akhir putaran I divisi utama 2008, Persema membidik posisi runner up klasemen sementara wilayah timur dibawah Persebaya Surabaya sebagai pamuncak klasemen, tetapi selisih gol dengan Persiba Bantul membuat tim Laskar Ken Arok harus puas bertengger di posisi ketiga.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008