"Di Iran, orang yang masuk Kristen menghadapi hukuman mati. Salah jika si lalim ini dibiarkan menafsirkan pandangan-pandangan Yesus padahal pemerintahannya mengantar pengikut Kristen ke tiang gantung," kata Prosor sebagaimana dikutip kantor berita DPA.
Duta besar Israel itu juga mengatakan siaran di stasiun televisi Channel Four tersebut "kehilangan etika demi peringkat dan demi faktor mengejutkan (pemirsa)."
Louise Ellman, anggota parlemen dari Partai Buruh Inggris sekaligus ketua Gerakan Pekerja Yahudi, mengutuk Channel Four karena memberikan "mimbar yang tak bisa dilawan kepada sosok fanatik berbahaya yang membantah terjadinya Holocaust padahal dia sedang mempersiapkan hal serupa. Sosok itu juga menyatakan tidak ada homoseksualitas padahal menggantung pemuda gay di derek di jalanan."
"Siapa lagi yang akan memberikan pesan Natal alternatif tahun depan?" tanya dia lalu menyebut Channel Four bisa-bisa mengundang diktator Zimbabwe Robert Mugabe.
Rabbi (pemuka agama Yahudi) Harun Goldstein dari gerakan Yudaisme Liberal berkata: "Saya tidak ada masalah dengan Channel Four yang mengetengahkan isu-isu pelik. Pesan Natal Ratu (Elizabeth II) terlalu ramah sehingga kita perlu sesuatu yang lebih profokatif."
"Tetapi, 'berjudi' dengan cara memilih karakter kontroversial lalu membolehkan dia berpidato mengenai kasih sayang, serta membolehkan dia tampil sebagai sejenis Sinterklas, inilah masalahnya," kata Goldstein.
Channel Four pada tahun-tahun sebelumnya telah menuai kontroversi atas sosok yang mereka pilih untuk memberikan pernyataan. Tahun 2006, seorang Muslimah kelahiran Inggris yang berkerudung dan bercadar, menyampaikan pesan sejenis sambil mengecam Menteri Jack Straw atas komentarnya soal jilbab.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008