Manado (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menunda pelaksanaan "Tsunami Drill" (Simulasi Tsunami) di Manado, Sulawesi Utara (Sulut), menjadi 27 Desember 2008, setelah sebelumnya agenda ditetapkan 26 Desember 2008. Kami menhormati dan menghargai warga Sulut yang masih merayakan ibadah Natal kedua di Gereja-Gereja, sehingga penundaan Tsunami Drill harus dilakukan, kata Presiden saat membawakan sambutan Natal di Manado, Kamis. Menurut Kepala Negara, ibadah Natal merupakan perayaan suci umat Kristiani, dengan melaksanakan ibadah secara hikmah dan khusyuk, sehingga ada langkah toleransi untuk menundanya. Kegiatan Tsunami Drill yang akan dilakukan 27 Desember 2008 mendatang, diharapkan dilakukan secara baik, karena kegiatan itu sangat penting bagi manusia untuk tanggap dan antisipasi keadaan berbahaya ketika bencana alam datang. Indonesia sangat kaya dengan potensi sumber daya alam, hanya saja musibah bencana alam selalu menghampiri, sehingga masyarakat perlu diajarkan secara dini langkah antisipatif. Bencana alam tidak hanya gelombang tsunami yang terjadi di Aceh 26 Desember 2004 lalu, tetapi juga ada gempa bumi dan gunung meletus, kemudian bencana alam akibat ulah manusia tidak menjaga lingkungan, seperti banjir dan tanah longsor. Presiden ketika menghadiri perayaan Natal bersama warga Manado, mengharapkan selalu mencintai alam, karena alam tempat hidup manusia yang sangat mulia adanya. Perayaan Natal di Manado turut dihadiri sejumlah Menteri Kabinet Bersatu, Gubernur Sulut, SH Sarundajang, Wakil Gubernur Freddy Sualang, kalangan pejabat sipil, TNI/Polri dan masyarakat.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008