Kami negara pertama di Amerika Latin yang mampu melakukan tes diagnostik sendiri untuk virus corona baru, dan jika perlu, memberi dukungan ke negara-negara lain

Bogota (ANTARA) - Kolombia menjadi negara pertama di Amerika Latin yang mampu melakukan tes diagnostik sendiri terkait virus corona, virus seperti flu yang menyebabkan lebih dari 400 orang di China meninggal dan menyebar ke sejumlah negara lainnya, demikian Kementerian Kesehatan, Selasa.

Kolombia tidak melaporkan kasus penyakit tersebut, namun telah melakukan tes terhadap 50 pelancong terkait virus yang cepat menyebar tersebut selama lima hari terakhir. Kemampuan tes itu mengartikan bahwa otoritas setempat tak perlu lagi mengirim sampel dari orang yang berpotensi terinfeksi ke Amerika Serikat, menurut pernyataan kementerian.

"Kami negara pertama di Amerika Latin yang mampu melakukan tes diagnostik sendiri untuk virus corona baru, dan jika perlu, memberi dukungan ke negara-negara lain," kata Menteri Kesehatan Ivan Dario Gonzalez melalui pernyataan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan virus tersebut sebagai darurat global. Para ahli mengakui masih banyak misteri terkait wabah virus corona, termasuk tingkat kematian dan cara penularan.

Seorang pria Hong Kong meninggal akibat virus corona pada Selasa, kematian kedua di luar daratan China.

Tes diagnostik mampu mendeteksi virus maksimal dalam 24 jam, kata pejabat kesehatan, dan dalam delapan jam jika pasien berada di ibu kota Bogota.

Total infeksi di daratan China mencapai lebih dari 20.400 kasus dan hampir 200 kasus dilaporkan dari sekitar puluhan negara, Hong Kong serta Makau.

Sumber: Reuters

Baca juga: EMA percepat pengembangan vaksin dan obat lawan virus corona
Baca juga: FDA AS perluas penggunaan tes diagnostik virus corona CDC

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020