Chicago (ANTARA) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange jatuh lebih dari satu persen pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena kekuatan di pasar saham Amerika Serikat mendorong minat investasi menjauh dari logam mulia.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April anjlok 26,9 dolar AS atau 1,7 persen, menjadi menetap di 1.555,5 dolar AS per ounce. Emas berjangka turun 5,5 dolar AS atau 0,35 persen menjadi 1.582,4 dolar AS per ounce pada penutupan perdagangan Senin (3/2).
Pada 19.35 GMT, indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 481,85 poin atau 1,67 persen. Indeks S&P 500 naik 54,89 poin, atau 1,69 persen, dan Indeks Komposit Nasdaq naik 195,54 poin atau 2,11 persen.
Baca juga: Harga emas kembali turun 5,5 dolar, tertekan penguatan greenback
Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan ekuitas AS, ketika pasar saham sedang naik maka investor dapat berhenti membeli aset-aset safe-haven, karena mereka lebih memilih aset-aset yang memberikan imbal hasil lebih tinggi.
Logam mulia juga tertekan oleh greenback yang lebih kuat. Indeks dolar AS, yang mengukur dolar terhadap enam mata uang saingannya, naik 0,19 persen menjadi 97,98 pada 19.10 GMT.
Baca juga: Emas turun 1,30 dolar, khawatir dampak corona terhadap ekonomi global
Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar menguat maka emas berjangka akan jatuh karena emas yang dihargai dalam dolar AS menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lain.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 10,9 sen atau 0,62 persen, menjadi ditutup pada 17,561 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan April turun 4,6 dolar AS atau 0,47 persen, menjadi menetap di 966,1 dolar AS per ounce.
Baca juga: Harga emas melonjak 13,20 dolar, ditopang jatuhnya saham-saham di AS
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020