Pontianak (ANTARA News) - Pengetatan anggaran negara sebagai antisipasi krisis keuangan global membuat jadwal latih terbang pilot pesawat tempur TNI AU di Pangkalan Udara Supadio Pontianak dikurangi separuh tahun 2008 mulai tahun depan. "Ketersediaan anggaran untuk biayai jam terbang pada 2009 menjadi 50 persen lebih rendah (dibanding 2008)," kata Komandan Lanud Supadio, Kolonel (Pnb) Yadi Indrayadi, Kamis. Lanud Supadio menjadi "base camp" satu skadron tempur "Elang Khatulistiwa" yang diperkuat 18 pesawat Hawk seri 100/200 dengan jumlah penerbang 15 - 20 orang. Setiap hari, mereka berlatih bergiliran dengan jam terbang 10 - 15 jam. Yadi mengatakan, Lanud dan infrastrukturnya merupakan areal padat teknologi dan materi yang membutuhkan dana dan keterampilan personel, sementara jam terbang ditujukan untuk mempertahankan kemampuan terbang dan perawatan pesawat. Penurunan jam terbang diperkirakan mempengaruhi kemampuan terbang para pilot tempur, namun untuk menghindari hal ini TNI AU memutuskan sebagian anggota skadron tempur tetap aktif. "Sisanya disekolahkan lagi atau latihan menggunakan simulator," tambahnya. Lanud TNI AU Supadio bertugas menjaga wilayah Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) di kawasan Laut Natuna, Laut Cina Selatan hingga Selat Karimata, selain juga wilayah Kalbar yang berbatasan dengan Malaysia. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008