Jayapura (ANTARA) - Prajurit TNI AD dari Yonif Raider 509 Kostrad yang bertugas sebagai satuan tugas (satgas) pengamanan perbatasan (Pamtas) RI-PNG dibekali pengetahuan tentang bahaya HIV/AIDS oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jayapura.
"Pembekalan itu dikemas dalam penyuluhan kesehatan yang bertajuk sosialisasi HIV/AIDS dan IMS," kata Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif Raider 509 Kostrad, Letkol Inf Wira Muharromah ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Papua, Selasa malam.
Dimana, kata dia, Yonif Raider 509 Kostrad bekerjasama dengan Pusat Kesehatan Reproduksi (PKR) Dinas Kesehatan Kota Jayapura yang diselenggarakan di Pos Kout Arso Tami, Kampung Workwana, Distrik Arso Tami, Kabupaten Keerom, pada Selasa siang.
Baca juga: Satgas Pamtas 641 amankan 5,4 ton bawang merah
Menurut dia, Human Immunodeficiency Virus atau HIV merupakan virus yang menyerang dan merusak sistem kekebalan tubuh.
"Bila sistem kekebalan tubuh manusia sudah rusak atau lemah maka manusia akan mudah terserang berbagai macam penyakit yang ada di sekitar kita dan menjadi AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome)," katanya.
Menyikapi hal tersebut, kata dia, prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Raider 509 Kostrad perlu dibekali dan memahami lebih jauh apa itu HIV/AIDS dan IMS.
"Pada kegiatan tadi diawali dengan pengambilan sampel darah oleh Tim PKR kepada seluruh prajurit Pos Kout. Hal tersebut guna mengetahui apakah prajurit dalam keadaan sehat ataupun terinfeksi virus HIV/Aids untuk pengobatan lebih lanjut," katanya.
Dia menegaskan, pembekalan ataupun sosialisasi tersebut diperuntukkan kepada prajurit agar mengetahui bahaya HIV/AIDS dan IMS.
Baca juga: TNI AD gelar patroli kesehatan di Web Kabupaten Keerom
"Dengan adanya sosialisasi ini diharapkan prajurit paham dan mengerti akan bahaya penyakit tersebut sehingga dapat dicegah sedini mungkin oleh para prajurit", kata Wira.
Sementara itu, Sri Rahayu S (43) dari Pusat Kesehatan Reproduksi (PKR) Dinas Kesehatan Kota Jayapura menambahkan bahwa AIDS adalah kumpulan gejala penyakit yang timbul akibat menurunnya kekebalan tubuh.
"HIV adalah virus yang hanya dapat menginfeksi manusia dan membuat kekebalan tubuh manusia menurun, sehingga tubuh gagal melawan infeksi dan virus ini karaktetistiknya adalah memproduksi diri sendiri di dalam sel manusia. Sedangkan AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome adalah kumpulan gejala penyakit yang timbul akibat menurunnya kekebalan tubuh yang di dapat," katanya.
Baca juga: Yonif R 641/Bru sita 1,5 ton gula pasir selundupan asal Malaysia
Menurut dia, HIV didapatkan melalui darah, cairan sperma, cairan vagina dan air susu ibu. Penularan melalui ibu yang terkena HIV kepada bayi yang dikandungnya dapat terjadi selama proses kehamilan, proses persalinan dan menyusui.
"AIDS tidak menular lewat ciuman, pelukan, WC, sentuhan alat makan, nyamuk dan tinggal serumah. Perilaku beresiko tinggi terinfeksi HIV melalui suka berganti ganti pasangan," katanya.
Dalam kegiatan tersebut, kata dia, juga diterangkan tentang Infeksi Menular Seksual (IMS) yakni infeksi yang salah satu cara penularannya melalui hubungan seksual dengan pasangan yang sudah tertular, baik hubungan seks melalui vagina, oral dan anal.
"Penularan IMS Juga dapat terjadi melalui darah dan dari ibu kepada bayinya. Hubungan IMS dengan HIV saling keterkaitan dimana IMS mempermudah masuknya HIV, maka penderita IMS lebih mudah terkena infeksi HIV,” katanya.
Baca juga: Pelajar di perbatasan RI-PNG mendapat bantuan buku tulis prajurit TNI
Baca juga: Satgas pamtas Yonif 509 Kostrad lakukan pengobatan dari rumah ke rumah
Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020