Jakarta (ANTARA News) - Mereka anggota kelompok para pengendara motor (bikers),Bike Art Soul (BAS), dan juga menyebut dirinya "anak band".

"Kami sebenarnya musisi, yang secara kebetulan juga bikers," kata gitaris Koko, sebelum menggelar konser mini dalam acara peluncuran album debut kelompok musiknya, di MU Cafe, Jakarta, pekan ini.

Selain Koko, yang juga mengisi piano dan harmonika, band ini ditukangi
oleh Bo`Et dan Posto (vokal), Praza (ritem gitar), Andi (bas), dan Rodex (dram).

Musik yang mereka mainkan adalah rock `n` roll-blues. Masuk ke dalam industri musik Tanah Air dengan menggandeng Label JS-Muzix, lagu-lagu BAS Band di album perdana self-title-nya banyak berbicara tentang kehidupan para bikers.

Sebut saja Bengkel Ja@ing, misalnya, lagu ini bertutur tentang ketidakjujuran pengusaha bengkel.

Lagu lainnya, Motor Mampus, bercerita tentang suka duka pengendara motor yang sering mogok, kemudian Thanks Bro tentang persahabatan di antara sesama biker.

Ada juga dua lagu yang diharapkan bisa menjadi "lagu kebangsaan", yakni Biker dan Selamat Tinggal.

"Kemungkinan yang menjadi anthem Selamat Tinggal, karena biasa kami nyanyikan pada akhir kegiatan para biker," kata Koko.

Menjawab pertanyaan wartawan, ia mengatakan bahwa bandnya sudah punya pasar cukup besar,, yakni komunitas-komunitas pengendara motor.

"Tapi kami juga berharap bisa menembus pasar yang luas," katanya. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008