"Rencana pemulangan mereka itu belum diputuskan pemerintah dan masih dikaji secara cermat oleh berbagai instansi terkait, di bawah koordinasi Menkopolhukam. Tentu ada banyak hal yang dipertimbangkan, baik dampak positif maupun negatifnya," kata Fachrul di Jakarta, Selasa.
Saat ini, sejumlah WNI matan ISIS tersebar di beberapa wilayah di Timur Tengah. Fachrul mengatakan pembahasan nasib WNI itu menunggu pembahasan dari sejumlah pihak.
Baca juga: Bosnia tunda kepulangan mantan anggota ISIS dari Suriah
Baca juga: BNPT sebut pemulangan WNI mantan ISIS tunggu keputusan pemerintah
Baca juga: Mantan ISIS: Milenial harus kritis lawan propaganda radikalisme
Dia mencontohkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggarisbawahi pentingnya upaya pembinaan apabila WNI bekas ISIS dipulangkan.
Menag mengatakan proses pembinaan bukan persoalan mudah karena mantan anggota kelompok bersenjata ISIS sudah terpapar paham yang sangat radikal.
Pemerintah, kata dia, bersinergi dengan berbagai unsur seperti lembaga swadaya masyarakat dan ormas keagamaan untuk membahas kemungkinan pemulangan WNI mantan ISIS.
Kemenag, kata dia, akan terus menggerakkan penguatan moderasi beragama dan toleransi.
"Semua kita ajak dan bina untuk mendekat pada titik gravitasi kesetimbangan, berupa moderasi beragama. Semoga, hal ini juga bisa dilakukan kepada para mantan ISIS jika mereka akan dipulangkan," katanya.*
Baca juga: Indonesia-Belanda bahas penanganan mantan simpatisan ISIS di Suriah
Baca juga: BNPT siap pimpin tim pulangkan keluarga mantan anggota ISIS
Baca juga: Mantan militan FTF ISIS diminta jangan dimarginalkan
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020