"Coronavirus sensitif terhadap panas dan efektif diinaktifkan oleh pelarut likuid seperti alkohol 70 persen," ujar dia dalam uraian media "Fakta Corona Virus dan Influenza" di RSUI, Depok, Selasa.
Alkohol 70 persen ini bisa digunakan untuk kulit. Selain itu, sterilisasi alat misalnya mainan dan botol bayi dengan perendaman pada air dipanaskan hingga 100 derajat Celcius, sinar matahari dan udara yang bersih juga efektif membersihkan virus.
Pemanasan pada suhu sekitar 56 persen selama 30 menit sebenarnya sudah cukup untuk melumpuhkan virus sehingga mencegahnya menjangkiti inang sel.
Untuk disinfektan, pilih yang mengandung chlorine, chloroform, lalu bleach 1-3 persen karena efektif untuk membersihkan permukaan benda seperti meja, kursi, lantai dan tembok dari paparan virus.
Sementara untuk peralatan makan, sayuran dan buah, bisa menggunakan larutan 5 persen potassium permanganate.
"Rendam 1 menit lalu kemudian bilas dengan air minum bersih," kata Fera.
Virus corona biasanya bisa menyebar melalui droplet atau percikan sekret saluran nafas orang yang terinfeksi misalnya saat dia bicara, batuk dan bersin. Dari ke tiga perilaku itu, bersin menjadi penghasil droplet terbanyak yakni 400.000 droplet,
Sementara batuk dan bicara selama lima menit umumnya memproduksi 3000 droplet.
Penggunaan masker bisa menjadi upaya menghindari paparan droplet, asalkan benar-benar menutup hidung dan mulut. Fera menyarankan Anda segera membuang masker setelah dipakai dan cuci tangan usai melepas masker.
Selain itu, menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat juga menjadi anjuran agar tak terinfeksi virus corona. Caranya, antara lain dengan menerapkan pola hidup sehat yakni konsumsi makanan bergizi seimbang, melakukan aktivitas fisik rutin serta menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Baca juga: "Little Woman" hingga "1917" batal tayang di China gara-gara corona
Baca juga: Apa bedanya gejala virus corona dengan batuk dan pilek biasa?
Baca juga: Virus corona bisa lebih rentan menyerang pria, mitos atau fakta?
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020