"Khusus penjagaan di pintu-pintu gerbang Bali, petugas yang disiagakan juga dilengkapi sejumlah perangkat deteksi bahan peledak," kata Kabid Humas Polda Bali AKBP Gde Sugianyar MSi di Denpasar, Rabu.
Terhitung 14 ekor anjing pelacak berbagai kualifikasi penginderaan, diterjunkan untuk "membentengi" Pulau Dewata dalam operasi yang akan berlangsung hingga sepekan setelah tahun baru 2009.
"Sebagai `benteng` wilayah, satwa sebanyak itu disiagakan di pintu-pintu masuk dan keluar Pulau Dewata," katanya.
Ia menyebutkan, anjing yang dikerahkan di pintu masuk dan keluar tersebut, antara lain memiliki kualifikasi penciuman terhadap bahan peledak, senjata tajam dan barang berbahaya lainnya.
Di samping itu, satwa yang diterjunkan juga ada yang memiliki daya penginderaan terhadap narkotika dan obat berbahaya lainnya, kata AKBP Sugianyar.
Dengan dikerahkannya belasan anjing pelacak di pintu-pintu gerbang tersebut, Bali diharapkan terhindar dari aksi kriminal baik berupa peledakan bom maupun penyalahgunaan narkoba dan hal-hal yang membahayakan lainnya.
"Masalahnya, begitu ada orang yang mencoba berani-berani membawa barang yang membahayakan, dia akan terlebih dahulu berhadapan dengan anjing-anjing `garang` sebelum berhasil menginjakkan kakinya di Pulau Dewata," jelasnya.
Sementara di Kota Denpasar dan Badung, sejumlah gereja tampak mulai dipadati umat kristiani yang akan melakukan misa suci dalam rangkaian malam kudus, sementara di luar puluhan polisi berjaga-jaga sekaligus mengatur arus lalulintas, terutama untuk di sejumlah jalan raya di jantung Kota Denpasar. (*)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008