Karakas, (ANTARA News)- Presiden Venezuela Hugo Chavez, Selasa waktu setempat mengatakan ia bersedia turun dari jabatan apabila usul yang memungkinkan dia terpilih kembali untuk waktu yang tidak terbatas ditolak lewat Pemilu. Majelis Nasional Venezuela, yang dikuasai para pendukung Chavez, pekan lalu menyetujui penyelenggaraan referendum mengenai amendemen konstitusi yang memungkinkan presiden dipilih kembali untuk waktu yang tidak terbatas. Pemilu untuk hal itu mungkin diselenggarakan pertengahan Februari. "Apabila saya kalah," kata Chavez dalam pernyataan yang disiarkan televisi Venezuela, "Saya akan mulai mengemas kopor-kopor saya, memikirkan bulan-bulan dan tahun-tahun tersisa , dan bekerja dengan keras untuk mempersiapkan bagi apa pun yang terjadi setelah saya. Jika oposisi "memperoleh kemenangan, saya adalah orang pertama yang akan ke luar dari sini untuk mengakuinya," katanya. Presiden Venezuela sekarang hanya bisa dipilih kembali satu kali. Chavez, yang pertama kali dipilih sebagai presiden tahun 1998 , dipilih kembali tahun 2006 dan masa jabatannya akan berakhir Februari 2013. Konstitusi Venezuela diubah akhir tahun 1999, yang memungkinkan Chavez ikut bagi pemilihan tambahan kembali. Pada hari Minggu , pemimpin yang berhaluan kiri itu dalam pidato televisi dan radio mingguannya mengatakan separuh dari 17 juta pemilih terdaftar negara itu akan mendukung dia. "Dua tahun lalu ( dalam pemilih presiden terakhir, 7.3 juta pemilih memilih saya. Saya mengharapkan tidak akan kurang dari itu. Kami akan bisa meraih 109 juta suara," katanya. Pemimpin Venezuela itu masih menikmati dukungan diatas 50 persen dan berikrar akan ikut bertarung dalam pemilihan presiden tahun 2012 jika amendemen konstitusi itu disetujui. Chavez sebelumnya berusaha mengubah konstitusi agar ia tetap dapat berkuasa namun usaha itu kandas karena kalah dalam referendum akhir tahun 2007.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008