Jakarta,  (ANTARA News) - Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu
mengharapkan harga barang kebutuhan masyarakat mulai turun setelah harga Bahan Bakar Minyak (BBM) kembali diturunkan mulai 15 Januari 2009.

"Kita harapkan dalam Februari ini sudah ada dampaknya, `first round effect` di Januari dan Februari seharusnya `second round`-nya,"kata Mendag di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, pengaruh penurunan harga BBM terhadap harga kebutuhan masyarakat akan berbeda-beda tergantung jenis produk dan daerahnya.

"Biaya transportasi itu harusnya turun 10 persen kira-kira. Kita harus minta komitmen dari Organda dan pemda,"ujar Mendag.

Mendag menambahkan pemerintah telah berdiskusi dengan pelaku usaha dan
mendapatkan komitmen mereka untuk menurunkan harga.

"Mereka berkomitmen akan menurunkan harga tapi ada faktor-faktor lain yang membebani misalnya listrik. Kalau untuk organda masalahnya `sparepart` dan alat angkutnya supaya bisa Bea Masuknya diringankan atau bisa membeli bukan baru itu. Itu akan kita tangani. Selain itu Perda-perda yang emberatkan juga harus diperbaiki,"jelasnya.

Sementara itu, pemerintah menjamin jalur distribusi tetap lancar dan suplai cukup. "Itu yang penting menjamin suplai di semua tempat tidak terganggu, dari sisi produksi saya tidak melihat ada masalah,"ujarnya.

Mendag mengatakan dalam bulan ini harga daging sapi akan turun sekitar delapan persen mengingat di pasar dunia terjadi kelebihan suplai.

"Untuk menekan harga daging sapi itu lebih banyak peran Menteri Pertanian dan Menteri Perindustrian. Intinya bagaimana meningkatkan suplai dan jumlah importirnya,"tambah Mendag.

Harga daging sapi lokal di Pasar Rumput berkisar antara Rp65.000 per kg. 

Sementara itu, Mendag menilai harga beras yang rata-rata nasionalnya Rp5.500 per kg dinilai normal karena terpengaruh kenaikan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) dan faktor musiman.

"Karena ini awal tahun dan musim paceklik, harga beras biasanya naik, tapi tidak besar hanya Rp300 per kg,"kata Mendag.

Mendag memperkirakan harga beras akan segera turun kembali mulai Februari-Mei mengingat karena sudah memasuki musim panen.

"Kalau dari segi produksi (stok beras) lebih dari cukup. Hitung-hitungan surplus di akhir tahun dan sekarang hingga panen pada Februari-Mei. Kita perkirakan seharusnya harga akan turun kembali sedikit.Kita juga tidak mau harganya terlalu anjlok karena petani akan dirugikan,"paparnya.(*)

 

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009