Shanghai (ANTARA) - Saham-saham China berakhir lebih tinggi pada perdagangan Selasa, setelah bank sentral berjanji menstabilkan pasar, mendapatkan bangkit kembali dari kerugian akibat virus corona yang menghapus hampir 400 miliar dolar AS nilai pasar Shanghai di sesi sebelumnya.

Indikator utama Indeks Komposit Shanghai naik 1,34 persen menjadi ditutup di 2.783,29 poin -- kenaikan harian terbesar sejak 13 Desember 2019.

Sekitar 36,40 miliar saham diperdagangkan di bursa Shanghai -- tertinggi sejak 10 April 2019 --, sementara volume perdagangan pada sesi sebelumnya tercatat 21,59 miliar saham.

Indeks Shanghai jatuh pada Senin (3/2/2020), kesempatan pertama untuk bereaksi terhadap epidemi virus corona setelah libur panjang tahun baru Imlek sejak 24 Januari.

Bank sentral China, People’s Bank of China (PBOC) mengatakan pada Selasa bahwa suntikan likuiditas yang besar melalui operasi pasar terbuka minggu ini menunjukkan tekadnya untuk menstabilkan ekspektasi pasar keuangan dan mengembalikan kepercayaan pasar.

PBOC menyuntikkan 1,2 triliun yuan (173,81 miliar dolar AS) ke pasar uang melalui perjanjian pembelian kembali obligasi terbalik. Bank sentral juga secara tak terduga memotong suku bunga pada fasilitas pendanaan jangka pendek sebesar 10 basis poin.

"Setelah penurunan pada Senin (3/2/2020), harapan untuk pelonggaran kebijakan lebih lanjut meningkat, yang memberikan dukungan untuk pasar saham A," kata Zhou Longgang, seorang analis di Huachuang Securities.

Sementara itu, indeks Shenzhen yang lebih kecil berakhir 3,17 persen lebih tinggi pada 10.089,67 poin dan indeks komposit ChiNext menguat 4,84 persen menjadi ditutup pada 1.882,69 poin.

Dampak dari epidemi virus pada ekonomi China akan terbatas dan sementara dan pasar keuangan negara itu akan kembali normal dalam jangka panjang, komentar dalam sebuah surat kabar milik bank sentral mengatakan pada Senin sore (3/2.2020).


Baca juga: Bursa saham China dibuka jatuh sekitar 2 persen, tertekan Virus Corona
Baca juga: Bursa Saham China ditutup jatuh di atas 7 persen, dipicu Virus Corona
Baca juga: Saham China dibuka anjlok setelah libur panjang Imlek

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020