Ada tempat lain yang memproduksi bawang putih seperti India, Mesir, dari Iran itu juga menghasilkan bawang putihJakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian menyiapkan negara alternatif untuk impor bawang putih selain China, mengingat pemerintah tengah memperketat pengawasan terhadap komoditas pangan yang masuk ke Indonesia sebagai antisipasi penyebaran virus corona baru dari negara tersebut.
"Ada tempat lain yang memproduksi bawang putih seperti India, Mesir, dari Iran itu juga menghasilkan bawang putih," kata Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto saat ditemui di Kantor Pusat Kementerian Pertanian Jakarta, Selasa.
Kebutuhan bawang putih nasional sekitar 90 persen dipenuhi lewat impor, sedangkan 10 persen diproduksi di dalam negeri. Sebagian besar impor bawang putih tersebut didatangkan dari China. Menurut data Badan Pusat Statistik, impor bawang putih dari China pada Januari-November 2019 sebanyak 406.547 ton.
Prihasto menjelaskan meski saat ini komoditas berbasis tanaman tidak dikategorikan sebagai media pembawa virus corona, Kementan tetap berwaspada terhadap pemasukan komoditas pangan dari negeri tirai bambu tersebut serta dari negara-negara tetangga yang sudah terpapar virus corona, seperti Filipina dan Singapura.
"Yang banyak bawang putih dan bawang bombai. Bagaimana pun kita tidak boleh mengabaikan, walaupun tidak dikatakan tanaman bukan media pembawa untuk virus corona, kita tidak boleh abai, tetap harus hati-hati," kata dia.
Selain bawang putih, Indonesia juga banyak mengimpor bawang bombai dari China. Negara-negara alternatif untuk impor bawang bombai, yakni Selandia Baru, Australia dan India.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa stok bawang putih saat ini masih mencukupi untuk kebutuhan konsumsi sampai dua bulan ke depan.
"Bawang putih sementara saya nyatakan masih tersedia. Dalam catatan kami, masih cukup sampai dua bulan dan akan segera panen," kata Mentan.
Prihasto menambahkan bahwa saat ini masih terdapat stok 60.000 ton bawang putih sisa impor 2019.
Ada pun kebutuhan bawang putih secara nasional rata-rata mencapai 45.000-47.000 ton per bulan. Artinya kebutuhan bawang putih di dalam negeri masih dapat terpenuhi seraya menunggu panen lokal pada Maret mendatang.
"Kurang lebih 4.000-5.000 hektare antara Maret sampai April. Kalau rata-rata panen 10 ton saja, kurang lebih itu ada 50.000 ton. Sudah cukup itu untuk memenuhi kebutuhan satu bulan," kata Prihasto.
Baca juga: Selain bawang putih, ini komoditas yang banyak diimpor dari China
Baca juga: Mentan: Pasokan bawang putih cukup meski pemerintah hentikan impor
Baca juga: Asosiasi: Kebijakan wajib tanam bawang putih beri ketidakpastian
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020