Washington (ANTARA News) - Skandal jual beli kursi Senator Illinois yang lowong karena Senator Barack Obama segera menjadi Presiden AS dan melibatkan Gubernur Illinois Rod Blagojevich, dilaporkan merembet ke kabinet pemerintahan Obama sehingga memaksa presiden kulit hitam pertama AS mengkaji lagi kabinetnya.
Adalah koran Chicago Sun Times yang melaporkan dugaan keterkaitan sejumlah orang penting dalam kabinet Obama, terutama Kepala Staf Gedung Putih Emanuel Rahm dengan Blagojevich.
Menurut koran ini, Emanuel secara pribadi telah mendesak pemerintahan daerah pimpinan Blagojevich untuk memilih orang kepercayaan Obama, Valerie Jarrett untuk mengisi kursi Senat yang lowong karena Obama terpilih menjadi presiden AS pada 4 November lalu.
Emanuel dikabarkan mengadakan kontak telepon satu atau dua kali dengan Blagojevich untuk merekomendasikan Valerie Jarrett mengisi kursi senator untuk negara bagian itu.
Namun, tulis Chicago Sun Times, dalam pembicaraan itu tidak disebut-sebut penentuan posisi dalam kabinet Obama atau keuntungan pribadi bagi gubernur untuk dipertukarkan dengan penunjukkan senator pengganti Obama itu.
Dalam laporan itu, Emanuel hanya mengatakan dia akan memangku jabatan Kepala Staf Gedung Putih dan segera meninggalkan kursinya di DPR (House of Representatives), kemudian berdiskusi panjang mengenai kursi Senat yang lowong serta membahas kelayakan para calon pengisi kursi lowong itu.
Jarrett dan ahli strategi kampanye David Axelrod tidak sekalipun mengontak gubernur atau kantor gubernur Illinois.
Dr. Eric Whitaker, seorang teman keluarga Obama namun bukan anggota tim transisi pemerintahan AS, telah didekati dan dimintai pendapat oleh seorang pejabat kantor gubernur negara bagian itu.
Hasil kaji ulang memastikan pernyataan-pernyataan Obama bahwa dia tidak pernah mengontak atau berkomunikasi dengan Blagojevich atau anggota tim pemerintahan daerahnya mengenai kursi Senat yang kosong itu.
Skandal ini rupanya agak mengganggu Obama yang tengah memokuskan perhatian pada upaya membangun kembali perekonomian AS segera setelah dia disumpah menjadi Presiden AS pada 20 Januari nanti. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008