Taipei, (ANTARA News) - Dua panda raksasa dari Pemerintah China tiba di Teipei, Selasa siang, di tengah anggapan masyarakat bahwa hal itu adalah pertanda terbaru tentang hubungan yang kian meningkat antara kedua saingan politik itu.

DPA melaporkan Tuan Tuan dan Yuan Yuan, nama yang berarti "reuni", tiba dengan naik sebuah jet sewaan EVA Air, setelah penerbangan tiga jam dari sebuah tempat panda di provinsi Sichuan, China.

Sejumlah mobil polisi memimpin perjalanan itu, truk yang membawa panda itu dan 300 ton bambu China bergegas ke Kebun Binatang Taipei, tempat binatang itu akan tetap dalam karantina selama satu bulan sebelum melakukan penampilan pertama mereka di Panda House.

Kebun Binatang Taipei telah membuka laman Internet untuk memperkenalkan binatang itu kepada masyarakat dan untuk mencari dana bagi pemeliharaan dan riset mengenai panda.

Jurubicara kebun bintang Chin Shih-chien mengatakan panda itu diharapkan akan meningkatkan jumlah pengunjung ke Kebun Binatang Taipei sebanyak satu juta orang tahun depan.

"Kami mengharapkan binatang itu dapat terbiasa dengan iklim Taiwan dan melahirkan keturunan di Kebun Binatang Taipei, mungkin pada 2010," ia mengatakan kepada wartawan.

Kebun binatang itu telah membangun Panda House dengan tanah berpagar untuk pameran di luar rumah panda tersebut.

Setiap pengunjung hanya diberi waktu 10 menit untuk melihat panda.

Liu Mei-fang, guru sekolah dasar, telah membawa murid-muridnya dalam perjalanan ke kebun binatang itu Selasa.

"Saya akan membawa murid-murid saya lagi ketika Tuan Tuan dan Yuan Yuan menemui masyarakat," katanya.

Liu mengatakan ia tidak khawatir mengenai nama panda yang berarti "reuni" itu. "Binatang hanyalah binatang. Jangalah kita menghubungkan mereka dengan politik," ia menambahkan.

Soong Tue-ping, seorang pramuniaga toko, mengatakan ia tidak terlalu gembira dengan nama itu, tapi dapat menerimanya.

"Satu-satunya hal yang saya khawatirkan adalah perang. Kekhawatiran terbesar saya adalah perdamaian dan mata pencaharian. Jadi meskipun jika Taiwan bersatu kembali dengan China dan menjadi wilayah otonomi seperti Hong Kong, jika itu tidak mempengaruhi mata pencaharian saya dan menghilangkan kebebasan saya, saya tidak keberatan," ia mengatakan.

Selasa pagi, China mengadakan upacara besar untuk mengantarkan panda tersebut di Bandara Shuangliu di Chengdu, ibukota provinsi Sichuan.

"Tuan Tuan dan Yuan Yuan membawa harapan baik 1,3 miliar rekan Daratan dan akan menyebarkan benih perdamaian, persatuan dan persaudaraan di daratan Taiwan," Zheng Lizhong, wakil kepala Kantor Kerja Taiwan dari partai Komunis yang berkuasa, mengatakan pada upacara tersebut.

Kedua panda itu diberi sarapan wortel dan kue jagung kukus di pusat pemeliharaan mereka sebelum mereka dimasukkan ke dalam kandang dan ditempatkan di sebuah truk menuju bandara.

Penjaganya telah menyiapkan persediaan satu pekan kue jagung kukus, bambu segar dan makanan lain, ditambah obat dan pil anti- mabok, kata kantor berira resmi Xinhua.

Taiwan telah mengirim delegasi dengan 50 anggota yang mencakup sejumlah pejabat, penjaga binatang dan wartawan -- untuk menyambut Tuan Tuan dan Yuan Yuan.

Panda itu telah memicu "Pandamania" di Taiwan dan pers meliput setiap perincian hidup panda itu dan perusahaan yang meluncurkan mainan yang berkaitan dengan panda.

Beberapa hotel Taipei menawarkan "paket panda" yang mencakup tinggal satu malam di sebuah kamar yang dihias dengan bambu dan dua boneka panda raksasa, dan tiket ke Kebung Binatang Taipei untuk melihat panda.

Lebih dari 180 panda raksasa tinggal dalam kurungan di seluruh dunia, dan sekitar 1.590 panda masih hidup di hutan liar, sebagian besar di pegunungan Sichuan, menurut statistik China.

Binatang itu telah terancam oleh hilangnya habitat mereka, pelanggaran berburu dan angka reproduksi yang rendah.

Sejak didirikannya Republik Rakyat China pada 1949, Beijing telah mengirim puluhan panda -- biasanya dua pada satu waktu -- ke negara lain, kebijakan yang dijuluki "diplomasi panda".

Presiden China Hu Jintao telah manawarkan dua panda kepada Taiwan pada 2005 sebagai simbul persahabatan, tapi tawaran itu ditolak oleh pemerintah Taiwan era presiden Chen Shui-bian.

Tawaran itu disambut pada masa Presiden Ma Ying-jeou dan dia mengabaikan nama panda yang telah dipolitisasi, yang diyakini kritikus Taiwan sebagai isyarat reunifikasi antara China dan Taiwan.(*)



Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008