Srinagar (ANTARA/AFP) - Pemerintah India Selasa mengirimkan ribuan tentara untuk mencegah pemberontakan separatis pada saat berlangsungnya tahap terakhir pemilu di negara bagian Kashmir yang bergolak, demikian para pejabat India, Selasa.

Sekitar 30 ribu tentara melakukan patroli di Srinagar, pada saat separatis Muslim menyerukan demonstrasi anti pemilu, Selasa, ketika warga ibukota musim panas yang merupakan benteng pemberontak anti India itu pergi ke tempat-tempat pemungutan suara.

"Kami telah menggelar 320 kesatuan polisi dan paramiliter untuk mengamankan tempat-tempat pemungutan suara, dan memelihara ketenangan hukum serta tatanan," kata seorang pejabat polisi yang minta tak disebutkan namanya.

Pemungutan suara yang juga berlangsung di Jammu, ibukota musim dingin yang mayoritas memeluk Hindu, dan distrik Samba, akan menandai berakhirnya pemilihan tujuh-tahap di Kashmir.

Kelompok-kelompok separatis menyerukan aksi boikot terhadap tempat-tempat pemungutan suara dengan alasan mereka hanya memperkokoh kekuasaan New Delhi atas wilayah yang disengketakan itu.

Namun demikian, putaran keenam pertama menunjukkan pemungutan suara lebih dari 50 persen diikuti di lembah Kashmir yang mayoritas berpenduduk Muslim.

Pemilu ini berlangsung setelah India menghadapi aksi-aksi demonstrasi besar prokemerdekaan yang menyebabkan lebih dari 50 Muslim tewas, dan banyak diantaranya meninggal karena tembakan tentara pemerintah dalam upaya membubarkan aksi tersebut.

New Delhi mengatakan, kehadiran mereka ke tempat-tempat pemungutan suara mempertahankan kekuasaan India di wilayah Himalaya yang berpanorama indah itu yang dilanda pemberontakan sejak 1989.

Pada Selasa, ribuan tentara melakukan operasi keamanan dan menutup pemukiman-pemukiman untuk mencegah terjadinya protes-protes anti pemilu.

Polisi menegaskan, tidak ada jam malam resmi di sana, namun penduduk setempat mengatakan mereka tidak diizinkan keluar rumah. Sementara itu, pihak separatis mengeluarkan seruan-seruan terbaru berisi ajakan memprotes pemilu.

"Kami tegaskan kembali bahwa pemilu bukanlah untuk menggantikan hak-hak kita untuk menentukan nasib sendiri," kata tokoh separatis Mirwaiz Umar Farooq.

Dia menyerukan masyarakat agar ikut ambil bagian dalam aksi protes ke kantor Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di Srinagar, dan juga unjukrasa di pusat perdagangan utama Lal Chowk, Rabu.

Namun, para politisi pro India mengimbau agar penduduk ikut aktif untuk memberikan suaranya.

"Masyarakat Srinagar harus mempunyai suara wakil yang kuat untuk mewujudkan suasana damai, stabil dan sejahte

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008